Mohon tunggu...
Renny Damayanti Mallon
Renny Damayanti Mallon Mohon Tunggu... -

Seorang profesional yang berkarir di salah satu high tech company - di daerah Silicon Valley, CA, USA.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Benarkah Kalau Kita Berpindah Warga Negara Artinya Kita Penghianat Bangsa?

12 Januari 2014   11:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:54 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duluuuu sekali saat saya masih muda dan belum perpengalaman hidup yang cukup, saya suka mengecam orang2 yang berpindah warga negara .. di mata saya saat itu, rasanya mereka adalah penghianat bangsa, tak mencintai Indonesia sepenuh hatinya .. mudah berpindah hati .. cari enaknya saja ..

Kalau saya sedang di airport Sukarno - Hatta pada waktu itu, dan melihat orang berkulit legam, berhidung pesek, dan tingginya tidak jauh2 amat dari saya, menyerahkan paspor negara lain ke para pekerja imigrasi bawaan saya marah dan jengkel saja .. dalam hati saya bergumam "Dasar racun bangsa! .. ditakdirin jadi orang Indonesia pakai belagu lagi jadi orang Amerika / Perancis / Inggris / Jepang .. biar dibilang keren apa?!!" ..

Tapi kini setelah nasib membawa saya harus ber-imigran ke US belasan tahun lamanya, saya tersadar bahwa tak ada hubungannya antara pindah kewarga-negaraan dengan tidak lagi mencintai Indonesia ..

Saya berpindah kewarga-negaraan se-mata2 hanya untuk kemudahan hukum, kemudahan administrasi, dan kemudahan penggunaan hak-hak saya sebagai orang yang tinggal di Amerika Serikat sekarang ini ..

Kalau ditanya apakah saya masih mencintai tanah air saya yang lama .. Ya Allah, ya Tuhan .. cinta itu makin besar justru sejak saya tinggal di luar negeri .. negara yang kini jauh dalam fisik terasa benar dekatnya dalam hati .. bak seseorang yang putus pacar, baru sekarang terasa rindu itu menggigit hati .. baru sekarang terasa bahwa bekas pacar itu adalahyang terbaik yang pernah kita miliki .. hahaha .. perumpamaannya syahdu banget yah .. lebayyyyy .. hihihihi ..

Anyway, saya ingat jaman saya tinggal di Indonesia, di tempat gaul dan di kampus FH-UI saya disebut sebagai golongan borju (asal kata : bourgeoisie, bahasa Perancis, yang maknanya adalah kalangan terpilih atau tertentu saja) .. saat itu saya sangat alergi pada dangdut, saya alergi makan combro, sibuk dengerin lagu2 top 40's dibanding gamelan Jawa .. Ada rasa malu untuk mendengarkan dangdut dan lagu2 cengeng, apa lagi makan combro sambil nongkrong deket penggorengan si abang penjual ..

Kini pada saat saya tinggal di US, apresiasi saya pada dangdut dan musik tradisional justru menjadi tinggi sekali .. saya menghargai masakan2 kalangan bawah dan kebanyakan Indonesia .. sebel banget kalo udah di suruh makan Mc Donald, KFC, Burger King, dll-nya itu .. mendingan sini kasih saya combro, rendang, dan sagon, saya eman2 banget makannya dan gak mau bagi2 orang lain .. hahahaha ..

Justru dengan berpindah warga negara saya leluasa memainkan peran kecil saya dalam kemajuan Indonesia .. katakan misalnya ada sebuah keinginan US untuk melakukan sesuatu terhadap Indonesia, saya sebagai warga negara US mempunyai hak untuk melakukan aksi demonstrasi menentang kebijakan itu .. saya bisa mengajak WNUS ex WNI untuk menandatangani petisi menolaknya dan sebagainya ..

Dulu ada pepatah yang mengatakan "hujan batu di negeri sendiri lebih baik dari pada hujan emas di negeri orang" .. menurut saya sih yang lebih baik "hujan emas di negara orang saya kumpulin ber-ember2 saya bawa pulang untuk memajukan Indonesia sehingga sama2 hujannya jadi hujan emas juga" ..

Bayangkan berapa besar uang yang bisa dibawa pulang ke Indonesia oleh para diasporanya, kalau hubungan baik telah terjalin ..

Sayangnya, kalau saya pulang dengan menggunakan paspor asing saya suka dianggap "orang lain", saya tidak lagi dianggap "orang Indonesia" .. harga2 untuk saya menjadi lebih tinggi dari pada orang lokal .. perlakuan pada saya suka bersifat semu dan palsu .. saya disayang karena saya dianggap dollar .. bahkan saya merasa bule dan orang asing lebih disayang daripada saya yang ex WNI .. sedihhhhhhh .. hiks hiks hiks ..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun