Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, memperkenalkan konsep Pembelajaran Mendalam (PM). Dengan filosofi berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, PM dirancang untuk menjawab tantangan pendidikan di era modern dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Mengapa Pembelajaran Mendalam Penting?
Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pendidikan, seperti rendahnya tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), ketimpangan mutu pendidikan, serta kebutuhan kompetensi masa depan. Hasil PISA 2018 menunjukkan siswa Indonesia cenderung hanya mampu menjawab soal-soal tingkat rendah (LOTS), sementara negara lain sudah mencapai level yang lebih tinggi. Untuk itu, PM hadir sebagai solusi untuk menciptakan pembelajaran yang relevan, kreatif, dan inovatif.
Landasan Filosofis dan Teoretis PM
Konsep PM tidak lepas dari inspirasi filosofi Ki Hajar Dewantara yang menekankan pendidikan memerdekakan, serta K.H. Ahmad Dahlan yang mengedepankan pembelajaran berbasis kemanusiaan. Pendekatan ini menempatkan peserta didik sebagai pusat proses belajar, dengan guru sebagai fasilitator dan kolaborator.
Selain itu, PM juga mengadopsi teori global seperti pembelajaran berbasis pengalaman (Kolb, 1984) dan pendekatan konstruktivisme, yang mendorong siswa untuk membangun pengetahuan secara mandiri dan kontekstual.
Kerangka Kerja dan Strategi PM
PM menitikberatkan pada tiga prinsip utama:
Berkesadaran: Peserta didik aktif meregulasi proses belajar dan memahami tujuan pembelajaran secara intrinsik.
Bermakna: Pengetahuan diaplikasikan ke situasi nyata, melampaui penguasaan konten.
Menggembirakan: Proses belajar yang positif, memotivasi, dan penuh tantangan, sehingga siswa terhubung secara emosional.
8 Dimensi Profil Lulusan
PM dirancang untuk membentuk lulusan dengan profil unggul, meliputi:
Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME
Kewargaan
Penalaran Kritis
Kreativitas
Kolaborasi
Kemandirian
Kesehatan
Komunikasi
Strategi Implementasi
PM akan diterapkan melalui serangkaian tahapan, seperti sosialisasi kepada pemangku kepentingan, uji coba, evaluasi, hingga penerapan luas. Untuk mendukung implementasi, Kementerian Pendidikan merekomendasikan:
Pelatihan guru terkait PM.
Penyediaan lingkungan pembelajaran kondusif dan teknologi digital.
Penyusunan buku panduan guru dan siswa.
Penguatan kemitraan pembelajaran antara guru, siswa, orang tua, dan komunitas.
Rekomendasi untuk Masa Depan
Pembelajaran Mendalam tidak hanya menjadi strategi pendidikan, tetapi juga fondasi untuk menciptakan generasi yang kompeten, kreatif, dan berkarakter. Dengan kolaborasi berbagai pihak, PM diharapkan dapat mewujudkan sistem pendidikan nasional yang lebih inklusif, adaptif, dan bermutu.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI