Setelah sekian lama mem-”branding” diri sebagai pengamat transportasi, khususnya Transjakarta, per Januari kemarin saya beralih menjajal moda transportasi lain supaya sah menjadi “pengamat”.
Sekitar akhir Januari kemarin, saya resmi jadi “anak (baru) kereta”. Pindah kantor membuat saya juga mencari alternatif transportasi umum yang lebih nyaman. Meski tak senyaman naik bus umum, dengan menggunakan kereta saya tak perlu bangun dan berangkat pagi-pagi buta. Lumayanlah, saya masih bisa bertemu dengan matahari. Akhirnya, bisa merasakan bangun (agak) siang!
Sayangnya, baru sebentar merasakan kenikmatan temu kangen dengan matahari pagi, momen itu harus terusik dengan berita yang saya baca. “Per April KRL BEKASI-JAKARTA KOTA Tak Melewati Manggarai”.
Akhirnya, mau tak mau, sebisa mungkin, saya berusaha untuk mengoptimalkan sisa waktu yang saya miliki sebelum kembali naik Transjakarta dan berangkat pagi-pagi buta lagi. Baru sebentar merasa nyaman padahal....
Memasuki bulan Maret, belum ada pengumuman resmi yang terpampang di Stasiun Bekasi. Namun, selentingan kabar KRL tak lagi melintas Manggarai sudah tersebar di kalangan RoKer, alias Rombongan Kereta.
Lelah dengan ketidakpastian, saya memutuskan mengirim email kepada Commuterline Jabodetabek. Balasan yang saya dapat cukup untuk membuat saya tersenyum. Mereka mengatakan akan tetap ada kereta dari Bekasi menuju Manggarai meski tak sebanyak biasanya.
Ya, tadinya seluruh KRL dari stasiun Bekasi memang melewati Manggarai untuk menuju Jakarta Kota. Kini, beberapa rangkaiannya akan dialihkan lewat Stasiun Jatinegara dan Stasiun Senen untuk menuju Jakarta Kota. Alasannya, mengurangi kepadatan.
Belum lagi para penumpang yang mengatakan bahwa tak ada lagi kereta menuju Jakarta Kota lewat Manggarai sama sekali. Semua dialihkan melewati Senen dan Kampung Bandan. Bye, Manggarai. Tetapi, lagi-lagi, kiriman link berita dari seorang teman membuat saya agak lega. Hanya beberapa yang dialihkan, 8 dari 13 kereta akan dialihkan melalui stasiun Senen.