Kegiatan membaca memang merupakan kegiatan yang baik, terlebih jika bacaan yang kita baca sarat akan nilai-nilai pengetahuan. Sayangnya, kebanyakan orang berpikir bahwa komik bukanlah salah satu bacaan yang termasuk dalam kategori sarat pengetahuan. Membaca komik seringkali dianggap sebagai kegiatan yang membuang-buang waktu. Komik yang biasanya bersifat sebagai hiburan dinilai tidak memiliki manfaat apapun. Bahkan ada beberapa orang tua yang melarang anaknya membaca komik dan tidak segan-segan untuk membuangnya apabila sang anak ketahuan menyimpan buku yang penuh dengan gambar tersebut. Namun, apakah benar kita tidak bisa mengambil manfaat apapun dari membaca komik?
Kebanyakan komik yang beredar merupakan hasil kreasi dari Jepang. Negeri sakura ini memiliki banyak sekali karakter animasi yang dituangkan ke dalam komik. Karena berlatar belakang Jepang, tak heran apabila begitu banyak budaya Jepang yang juga menjadi bagian dari cerita-cerita komik Jepang. Penyampaian budaya melalui komik inilah, yang menurut saya menjadi lebih efektif, dibandingkan jika kita harus membaca sebuah ensiklopedi ataupun bacaan yang hanya berisi tulisan. Penyampaiannya yang ringan dan jenaka membuat pengetahuan yang ada (meskipun selintas) dapat diserap dengan mudah.
[caption id="attachment_206523" align="aligncenter" width="300" caption="Komik Kobo Chan (sumber:dok.pribadi)"][/caption] Misalnya saja komik Kobo Chan yang menceritakan mengenai sebuah keluarga kecil dengan segala tingkah lakunya yang konyol. Karakter ciptaan Masashi Ueda ini memang tidak setenar Doraemon karya Fujiko F. Fujio, namun banyak pula pelajaran yang bisa diambil. Festival Koinobori merupakan salah satu festival yang sering muncul dalam serial komik Kobo Chan. Festival Koinobori merupakan festival untuk anak laki-laki yang dirayakan dengan menggantung bendera berbentuk ikan koi di depan rumah (selengkapnya tentang koinobori). Sedangkan untuk anak perempuan terdapat festival hinamatsuri, yang dirayakan dengan memajang setumpuk boneka kerajaan dan pejabatnya, sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan. Boneka tersebut nantinya disusun di undakan-undakan yang dialasi dengan kain berwarna merah (selengkapnya tentang hinamatsuri). Terdapat pula tradisi hanami atau melihat bunga sakura ketika musim semi. Hanami berasal dari kata hana yang berarti bunga sakura dan mi yang berarti melihat. Terbukti komik juga mampu menambah wawasan kita terhadap kosa kata bahasa Jepang, meski sangat dasar. [caption id="attachment_206522" align="aligncenter" width="150" caption="Koinobori (sumber:id.wikipedia.org)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H