Mohon tunggu...
Renno Suryokusumo
Renno Suryokusumo Mohon Tunggu... Jurnalis - Content Creator

Saya seorang jurnalis di Jawa Tengah yang telah menjelajahi dunia media selama beberapa tahun.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sistem Peredaran Darah Manusia: Fungsi dan Komponennya

15 November 2023   20:37 Diperbarui: 15 November 2023   20:43 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Naratrip Boonroung from Canva

Sistem peredaran darah manusia merupakan salah satu sistem yang sangat penting dalam tubuh. Fungsi utamanya adalah mengalirkan oksigen, nutrisi, dan hormon ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa metabolisme seperti karbon dioksida. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang sistem peredaran darah manusia, termasuk komponen-komponennya, mekanisme kerjanya, dan gangguan yang mungkin terjadi.

Komponen Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia terdiri dari tiga komponen utama, yaitu darah, jantung, dan pembuluh darah.

1. Darah

Darah adalah komponen utama dalam sistem peredaran darah manusia. Darah mengandung berbagai macam unsur penting seperti nutrisi, oksigen, hormon, dan antibodi. Selain itu, darah juga berperan dalam mengangkut zat beracun dan sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Darah terdiri dari beberapa komponen, antara lain plasma darah, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

2. Jantung

Jantung merupakan organ utama dalam sistem peredaran darah manusia. Jantung berfungsi sebagai pompa yang memompa darah ke seluruh tubuh. Organ ini terletak di rongga dada bagian kiri dan terdiri dari empat ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, dan bilik kanan. Jantung juga dilengkapi dengan empat katup yang berperan dalam mencegah aliran balik darah saat dipompa.

3. Pembuluh Darah

Pembuluh darah merupakan saluran yang menghubungkan jantung dengan seluruh tubuh. Terdapat tiga jenis pembuluh darah dalam sistem peredaran darah manusia, yaitu arteri, vena, dan kapiler. Arteri membawa darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan vena membawa darah yang mengandung karbon dioksida kembali ke jantung. Kapiler merupakan pembuluh darah terkecil yang menghubungkan arteri dan vena serta memungkinkan pertukaran zat antara darah dan jaringan tubuh.

Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia terdiri dari dua jenis sirkulasi utama, yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal.

1. Sirkulasi Sistemik

Sirkulasi sistemik merupakan sirkulasi darah yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Proses dimulai ketika darah yang mengandung oksigen dipompa dari bilik kiri jantung ke aorta, pembuluh darah utama. Darah kemudian mengalir melalui arteri-arteri kecil ke seluruh jaringan dan organ tubuh untuk memberikan oksigen dan nutrisi. Setelah itu, darah yang mengandung karbon dioksida kembali ke jantung melalui vena dan masuk ke serambi kanan jantung.

2. Sirkulasi Pulmonal

Sirkulasi pulmonal, juga dikenal sebagai sirkulasi paru, adalah sirkulasi darah yang terjadi antara jantung dan paru-paru. Sirkulasi ini berfungsi untuk mengalirkan darah yang mengandung karbon dioksida dari tubuh ke paru-paru untuk melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen segar. Darah yang kaya oksigen kemudian kembali ke jantung dan masuk ke serambi kiri jantung untuk disalurkan ke seluruh tubuh melalui sirkulasi sistemik.

Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

Terdapat berbagai gangguan yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia. Beberapa kondisi yang umum meliputi:

  1. Hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang dapat menyebabkan beban kerja jantung yang berlebihan dan berisiko terhadap penyakit kardiovaskular.
  2. Penyumbatan pembuluh darah arteri, yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan jantung.
  3. Aneurisma aorta, yaitu pelebaran pembuluh darah aorta yang dapat berisiko pecah.
  4. Gangguan irama jantung atau aritmia, yang dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur.
  5. Stroke, yaitu kondisi ketika suplai darah ke otak terganggu, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak.
  6. Penyakit arteri perifer, yang terjadi ketika pembuluh darah di luar jantung dan otak mengalami penyempitan atau penyumbatan.
  7. Gagal jantung, yaitu ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dengan efektif.
  8. Penyakit jantung bawaan, yang merupakan kelainan pada struktur atau fungsi jantung sejak lahir.

Penting untuk menjaga kesehatan sistem peredaran darah dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menghindari merokok. Selain itu, periksakan kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter untuk mencegah dan mengelola gangguan pada sistem peredaran darah.

Sumber: PhonlamaiPhoto's from Canva
Sumber: PhonlamaiPhoto's from Canva

Kesimpulan

Sistem peredaran darah manusia merupakan sistem yang sangat penting dalam tubuh. Komponen utamanya meliputi darah, jantung, dan pembuluh darah. Sistem ini bekerja dengan mekanisme sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal untuk mengedarkan oksigen, nutrisi, dan sisa metabolisme ke seluruh tubuh. 

Namun, gangguan pada sistem peredaran darah dapat menyebabkan berbagai kondisi serius seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, dan lainnya. Oleh karena itu, menjaga kesehatan sistem peredaran darah adalah hal yang penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun