Mohon tunggu...
Renno Suryokusumo
Renno Suryokusumo Mohon Tunggu... Jurnalis - Content Creator

Saya seorang jurnalis di Jawa Tengah yang telah menjelajahi dunia media selama beberapa tahun.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Gangguan Kepribadian Narsistik: Pengertian, Gejala dan Penyebabnya

4 November 2023   18:11 Diperbarui: 4 November 2023   18:40 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi psikologis yang ditandai dengan rasa percaya diri yang berlebihan dan kepedulian yang berlebihan terhadap diri sendiri. Orang-orang dengan gangguan kepribadian ini sering merasa bahwa mereka lebih penting dan lebih unggul daripada orang lain. Mereka cenderung mencari perhatian dan pujian, sementara empati mereka terhadap orang lain sangat rendah. Namun, di balik sikap angkuh dan percaya diri yang tampak, sebenarnya mereka memiliki harga diri yang rapuh dan seringkali tidak yakin dengan kemampuan mereka sendiri.

Pengertian Gangguan Kepribadian Narsistik

Gangguan kepribadian narsistik, atau narcissistic personality disorder (NPD), adalah bentuk gangguan mental yang memengaruhi bagaimana seseorang memandang diri mereka sendiri dan berinteraksi dengan orang lain. Orang dengan NPD memiliki kecenderungan untuk merasa istimewa, menganggap diri mereka lebih baik dari orang lain, dan memiliki kebutuhan yang besar untuk dipuji dan diakui. Mereka sering kali memiliki kesulitan dalam mempertahankan hubungan yang sehat dan saling menghormati dengan orang lain.

Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik

Gangguan kepribadian narsistik memiliki sejumlah gejala yang dapat diamati. Beberapa gejala yang umum terkait dengan NPD antara lain:

  1. Percaya diri yang berlebihan: Orang dengan NPD cenderung memiliki pandangan yang sangat tinggi tentang diri mereka sendiri dan melebih-lebihkan prestasi atau bakat mereka.

  2. Keharusan dipuji: Mereka selalu mencari perhatian dan pujian dari orang lain, dan merasa tidak puas jika tidak mendapatkan pengakuan yang mereka inginkan.

  3. Kurang empati: Orang dengan NPD memiliki kesulitan dalam memahami dan merasakan perasaan orang lain. Mereka cenderung mementingkan diri sendiri dan kurang peduli dengan kebutuhan dan perasaan orang lain.

  4. Rasa iri dan meremehkan orang lain: Mereka sering merasa iri terhadap pencapaian orang lain dan cenderung meremehkan orang lain untuk mempertahankan perasaan superioritas mereka.

  5. Ketakutan terhadap kritik: Orang dengan NPD sensitif terhadap kritik dan sulit menerima masukan negatif tentang diri mereka sendiri.

  6. Sikap manipulatif: Mereka cenderung memanfaatkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka sendiri.

Penyebab Gangguan Kepribadian Narsistik

Penyebab gangguan kepribadian narsistik belum sepenuhnya dipahami. Namun, ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan kondisi ini. Faktor-faktor penyebab yang mungkin termasuk:

  1. Faktor genetik: Ada kemungkinan adanya faktor genetik yang mempengaruhi risiko seseorang untuk mengembangkan NPD. Riwayat gangguan narsistik dalam keluarga dapat menjadi faktor risiko yang signifikan.

  2. Pengalaman masa kecil: Pengalaman masa kecil yang tidak sehat, seperti kurangnya perhatian dan pujian, atau perlakuan yang buruk dan kejam, dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan kepribadian narsistik.

  3. Faktor lingkungan: Pola asuh dan lingkungan sosial juga dapat memainkan peran dalam perkembangan NPD. Misalnya, pola asuh yang berlebihan atau terlalu memanjakan anak dapat menghasilkan rasa superioritas yang berlebihan pada individu.

  4. Ketidakseimbangan neurologis: Beberapa penelitian menunjukkan adanya korelasi antara perbedaan dalam cara kerja otak dan saraf dengan gangguan kepribadian narsistik. Ketidakseimbangan neurologis ini dapat mempengaruhi perilaku dan kemampuan berpikir individu.

Diagnosis Gangguan Kepribadian Narsistik

Untuk mendiagnosis gangguan kepribadian narsistik, biasanya diperlukan evaluasi oleh seorang profesional kesehatan mental, seperti seorang psikolog atau psikiater. Proses diagnosis melibatkan wawancara mendalam dan pengamatan perilaku pasien. Dokter akan melihat gejala yang dialami pasien dan membandingkannya dengan kriteria diagnostik yang tercantum dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5).

Pengobatan Gangguan Kepribadian Narsistik

Pengobatan untuk gangguan kepribadian narsistik umumnya melibatkan terapi psikologis. Terapi ini bertujuan untuk membantu individu mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri, meningkatkan kemampuan empati, dan mengatasi pola pikir dan perilaku yang tidak sehat. Beberapa jenis terapi yang dapat digunakan dalam pengobatan NPD antara lain:

  1. Terapi perilaku kognitif (CBT): Terapi ini membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak sehat.

  2. Terapi dialektikal perilaku (DBT): Terapi ini membantu individu mengembangkan keterampilan regulasi emosi dan meningkatkan hubungan interpersonal.

  3. Terapi kelompok: Terapi kelompok dapat membantu individu dengan NPD dalam mengembangkan keterampilan sosial dan belajar dari pengalaman orang lain.

Selain terapi psikologis, obat-obatan tertentu juga dapat digunakan sebagai bagian dari pengobatan NPD. Namun, obat-obatan ini biasanya digunakan untuk mengatasi gejala tambahan atau gangguan kesehatan mental yang mungkin terkait dengan NPD, seperti depresi atau kecemasan.

Cara Mencegah Gangguan Kepribadian Narsistik

Mencegah gangguan kepribadian narsistik dapat menjadi tantangan yang kompleks. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya kondisi ini:

  1. Meningkatkan kesadaran diri: Penting untuk mengenali tanda-tanda gangguan kepribadian narsistik dan mengidentifikasi potensi risiko pada diri sendiri atau orang lain.

  2. Mengembangkan empati: Latih kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain. Hal ini dapat membantu mengurangi sikap egois dan meningkatkan hubungan sosial yang sehat.

  3. Menghindari perilaku merendahkan: Usahakan untuk tidak merendahkan atau mengkritik orang lain secara berlebihan. Berkomunikasilah dengan cara yang menghormati dan mendukung orang lain.

  4. Terbuka terhadap kritik: Terima kritik dengan pikiran terbuka dan gunakan sebagai kesempatan untuk tumbuh dan belajar. Menerima masukan dari orang lain dapat membantu mengembangkan kepribadian yang lebih seimbang.

  5. Mengembangkan harga diri yang sehat: Fokuslah pada pengembangan harga diri yang sehat yang didasarkan pada pencapaian dan kemampuan individu, bukan pada perbandingan dengan orang lain.

Kesimpulan

Gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi psikologis yang ditandai dengan rasa percaya diri yang berlebihan, kebutuhan akan pengakuan yang besar, dan kurangnya empati terhadap orang lain. Penyebab pasti dari gangguan ini belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor-faktor seperti faktor genetik, pengalaman masa kecil, faktor lingkungan, dan ketidakseimbangan neurologis dapat berkontribusi pada perkembangan NPD. Diagnosis dan pengobatan NPD melibatkan kolaborasi antara individu dan profesional kesehatan mental untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri dan mengatasi pola pikir dan perilaku yang tidak sehat. Dengan kesadaran dan perhatian yang tepat, gangguan kepribadian narsistik dapat diatasi dan individu dapat memperoleh kehidupan yang lebih sehat dan seimbang.

Sumber referensi:

https://www.brainacademy.id/blog/mengenal-gangguan-kepribadian-narsistik
https://semakinjago.comhttps://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-kepribadian-narsistik

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun