Mohon tunggu...
Rennie Meyo
Rennie Meyo Mohon Tunggu... -

Seorang blogger di www.renniemeyo.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

DeJavu - Part 1

28 Desember 2016   08:52 Diperbarui: 28 Desember 2016   14:23 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Lalu aku ?

Aku menoleh padanya. Menatap wajah tampan dengan mata hitam tajam. Manusia favoritku. Sahabatku. Pahlawanku. Dan jika aku boleh mengatakannya, dia lebih dari semua itu.

Dia menoleh, dan tersenyum padaku, "Jepang nggak sejauh itu. Kita masih bisa chat di medsos, ngobrol ditelfon, dan aku juga akan datang kesini untuk liburan kan?" ucapnya menenangkanku.

Itu juga kelebihannya, selalu tau apa yang aku pikirkan.

 "Tapi, nggak ada yang bisa aku liat dijendela kamarmu lagi, kan?" suaraku menjadi serak karena rasa sedih. Aku tau, Shan selalu menyebutku cewek cengeng. "lebih mudah meninggalkan daripada ditinggalkan. Karena ditinggalkan berarti kita masih ditempat yang sama, dimana semuanya cuma bisa diingat aja." mataku mulai berkaca-kaca.

 Shan melepas topi rajut berwarna putih yang ia pakai, dan memakaikannya padaku. Ternyata tetes-tetes air mulai turun.

 "Kamu bilang, kamu bahagia kali aku bahagia. Trus kalo aku pergi sambil liat kamu nangis, kamu pikir aku bisa bahagia?" tanya Shan.

 Aku menggeleng.

 "Jadi jangan menangis." ucapnya.

 Aku terdiam. Kami bertatapan lama. Entah kenapa, tiba-tiba saja aku merasa kami baru saja saling menyatakan cinta. Aku tidak tau kenapa. Tapi itu benar, sangat terasa nyata.

 Lalu aku memeluknya, dengan airmata yang tidak terbendung lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun