Mohon tunggu...
Rennie Meyo
Rennie Meyo Mohon Tunggu... -

Seorang blogger di www.renniemeyo.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jaka Tarub versi Modern

20 September 2016   12:06 Diperbarui: 1 April 2017   08:50 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, sebelum gue diseret keluar sama Parish, gue sempet ngambil sesuatu yang tergeletak diatas meja. Tanpa sepengetahuan Parish tentunya. Nanti gue bakal liat yang mana yang bakal jadi bidadari gue. Yang mana aja boleh dah. Soalnya kalo disuruh milih juga gue nggak bakalan sanggup. Jadi biarlah Tuhan yang menentukan. Hasyeekk….

Dan sekarang gue bisa memahami gimana perasaan jaka tarub saat itu. Yang asal-asalan ngambil selendang karena…. Yang mana aja yang penting jadilah !

“udah, nunggunya disini aja, dasar mata keranjang!” Parish naro gue diteras rumah dengan kejam. Lalu dia berbalik dan menutup pintu rumah kesal.

Gue duduk diteras rumah sambil senyum-senyum. Sesekali ngelirik ke jam tangan gue. Dan nunggu apa yang akan terjadi dengan sabar.

Sekitar satu jam kemudian seperti yang udah gue bayangin, terjadi keributan itu. Sayup-sayup gue denger suara kepanikan cewek-cewek itu. Juga suara Parish. Tak lama kemudian si Parish buka pintu.

“Ka..” dia manggil gue. “Liat tiket pesawat diatas meja gak?” tanyanya dengan wajah gelisah.

Gue angkat bahu dan pasang tampang polos “enggak tuh, kenapa?” gue balik nanya.

“Tiketnya non Natasha ilang. Tadi pas gue bersih-bersih itu ada diatas meja..”Parish ngejelasin dengan nada nggak enak. Mungkin dia takut dituduh udah ngilangin tuh tiket.

“Lupa naro kali..” gue sok cuek “gue Bantu cariin ya?”

Parish mengangguk. Gue pun langsung masuk kedalam rumah dan segera bergabung ketengah-tengah sekumpulan cewek yang lagi panik itu.

“Lo lupa kali, Sha…. coba cari di tas lo dulu…” Marina menyarankan ditengah tengah kesibukannya mencari cari. Sementara yang lain pun terlihat sibuk mencari kesetiap jengkal ruangan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun