Mohon tunggu...
Rennie Wihardani
Rennie Wihardani Mohon Tunggu... Human Resources - HR Business Partner

expert in career development, competency and performance employee renniewihardani6@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia Masuk Era Mobil Listrik, Bahodopi Berkembang Jadi Kota Smelter

7 November 2021   21:00 Diperbarui: 7 November 2021   21:09 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai informasi, IMIP adalah perusahaan patungan antara Tsangshan Steel Holding asal China (66,25 persen) dan perusahaan lokal PT Bintang8 Mineral (33,75 persen).  IMIP membangun smelter feronikel berkapasitas 300.000 ton per tahun di Bahodopi.

Pengalaman penulis selama di Bahodopi, setidaknya 13 perusahaan berskala besar dan puluhan perusahaan kontraktor yang berkegiatan di Bahodopi. Perusahaan-perusahaan tersebut beroperasi 24 jam dan menyerap tenaga kerja sekitar 40.000 orang dan tenaga kerja berasal dari luar Bahodopi.

Kehadiran tenaga kerja dari luar Bahodopi membuat permintaan hunian meningkat. Rumah-rumah kos pun bermunculan. Sejumlah tanah kosong di Morowali, sudah dipesan untuk dibangun sebagai rumah kos.

Kawasan hunian juga berkembang ke wilayah Lalampu, yang jaraknya lebih dari 10 km dari IMIP. Di Lalampu, sudah ada pengembang yang menghadirkan rumah-rumah yang dipasarkan melalui fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR).

Kafe-kafe juga bermunculan. Rata-rata makanan dan minuman di kafe-kafe ini dibanderol Rp 20.000 sampai Rp 30.000. Minimarket juga bertumbuh. Sedangkan ketersediaan hotel menengah kurang berkembang. Dalam lima tahun terakhir, hanya ada lima hotel di sekitar IMIP.

Fasilitas publik di Bahodopi, secara umum sudah ada namun perlu ditingkatkan. Sekolah-sekolah tersedia, dari tingkat SD sampai SMA. Jalan raya yang membelah kota Bahodopi ada dua, terdiri atas jalan utama dan jalan alternatif.

Anomali di Bahodopi adalah pasokan listrik dan bahan bakar yakni bensin dan solar. Selama lima tahun terakhir, aliran PLN di wilayah pemukiman penduduk di Bahodopi sering padam. Sedangkan pompa bensin tidak ada sehingga kendaraan-kendaraan pribadi harus membeli bensin secara eceran yang harganya sekitar Rp 10.000 per botol (isi sekitar 900 ml).

Dengan potensi ekonomi yang semakin besar untuk tumbuh maka sudah selayaknya Bahodopi berkembang menjadi kota yang mendukung dinamika masyarakatnya, baik yang bekerja di kawasan industri maupun di luar kawasan industri.  (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun