Mohon tunggu...
Rennie Wihardani
Rennie Wihardani Mohon Tunggu... Human Resources - HR Business Partner

expert in career development, competency and performance employee renniewihardani6@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Apakah Kita Melewatkan Critical Points dari Asesmen ASN?

3 November 2021   07:57 Diperbarui: 3 November 2021   08:00 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Perubahan organisasi menuntut keterlibatan sumber daya manusia. Sebagai elemen penggerak organisasi, sumber daya manusia harus berubah untuk mencapai target yang terus berubah sesuai tantangan yang ada.


Dalam situasi ini, asesmen ASN menjadi langkah strategis untuk mendapatkan hasil pemetaan yang kemudian disandingkan dengan kondisi ideal guna mencapai target organisasi.


Asesmen adalah tools untuk memetakan sumber daya manusia. Langkah penting yang wajib mengiringinya adalah kelanjutan dari proses asesmen tersebut. Kelanjutan yang dimaksud meliputi tiga aspek yakni 1) Kondisi yang sudah ideal. 2) Kondisi yang bisa mengejar keadaan ideal. 3) Kondisi yang sama sekali belum bisa ideal dan yang sama sekali tidak bisa ideal.


Asesmen ASN tidak hanya dilakukan di Bekasi. Sejumlah organisasi pemerintahan daerah juga melakukannya. Lalu, seberapa banyak organisasi yang memperhatikan critical points dari proses asesmen mulai dari merumuskan hasil mapping, analisa atas hasil mapping, pembuatan , rencana tindakan,  pemantauan (monitoring), hingga upaya-upaya nyata untuk melakukan perbaikan.


Ketika aspek-aspek tersebut terlewatkan, asesmen menjadi sekadar formalitas. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun