Mohon tunggu...
Rennata Heriatna
Rennata Heriatna Mohon Tunggu... blogger -

Seorang Blogger yang baru belajar menulis. Lihat tulisan saya yang lainnya di www.Rennata62.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perang Dunia ke 3, Sudah Siapkah Kita?

9 April 2017   19:46 Diperbarui: 10 April 2017   04:00 1851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pernah memutuskan untuk bertani beberapa waktu lalu. Tapi apa yang dikatakan orang tua saya? Susah, masa depan gak jelas, lebih baik cari kerja di Jakarta dan hidup normal kayak orang lain. Dan benar, hidup sebagai petani memang cukup susah diawal, kerja keras, lembur, kurus, kulit terbakar, dan tidak ada gaji bulanan. Tapi dibalik itu, petani memiliki kelebihan tersendiri. Mereka tahu cara untuk hidup.

Bagaimana jika ketika kita bangun tidur besok pagi perang dunia baru saja terjadi beberapa jam sebelumnya. Google, Yahoo, Bing, atau media- media lain mulai memberitakan semua yang ada di dunia mulai kacau balau. Ipoleksosbudhankam, semuanya terkena imbas dan tidak ada cara lain untuk hidup selain bertahan hidup. Dan jika saat itu tiba, apa hal yang sangat berharga? Uang? Mercedes? Ducati? Apartemen? Istri cantik? Suami tampan menawan? Atau justeru ilmu bercocok tanam? Satu- satunya jalan untuk bertahan hidup saat terjadi kolaps, jika perang dunia ke 3 terjadi, adalah menciptakan makanan.

Makanan menjadi hal yang sangat vital. Tanpa itu tidak ada makhluk hidup yang bisa hidup. Namun sayangnya, makanan dapat habis jika terus dikonsumsi. Dan salah satu cara agar terus bertahan hidup hanya menciptakan makanan itu sendiri. Salah satunya bertani. Adakah diantara kita, orang perkotaan, yang mengerti cara menanam kangkung dengan benar? Tidak ada orang perkotaan saat ini yang mau sibuk- sibuk memikirkan cara menanam kangkung jika mereka bisa membelinya.

Saya hanya berandai- andai. Karena menurut saya, introspeksi diri, saya tidak memiliki apa- apa dan tidak mampu melakukan apa- apa. Saya hanya manusia super kecil diantara raksasa- raksasa perkotaan. Tidak dianggap. Dan ketika raksasa itu saling bertengkar, saya pasti akan mati terinjak seketika itu juga.

Dunia selalu berubah. Waktu selalu menunjukan dunia yang tidak pernah berhenti berubah kepada kita. Dia hari-hari di musim hujan. Pagi hari mendung, siang panas membara, dan sore hujan hingga tengah malam, dan tiba- tiba ada kabar berita bahwa orang kampung sebelah tewas terendam banjir saat tidur malam. Tidak bisa diprediksi. Itulah kenapa kita sering mendengar kalimat: sedia payung sebelum hujan. Waspada.

Kenapa saya tiba- tiba berfikir bahwa Perang Dunia ke 3 sebentar lagi akan terjadi? Tidak tahu. Tiba- tiba saja itu melintas dan saya cepat- cepat menulisnya. Atau mungkin kalian tahu jika memang benar perang itu akan terjadi? Atau kalian ingin mengatakan saya mengada- ada dan tukang khayal? Jika saya salah, lalu apa yang sedang kalian pikirkan tentang masa depan? Mercedes? Ducati? atau rumah mewah? Beritahu saya dan pembaca lain.

Salam.

Rennata Heriatna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun