Mohon tunggu...
RENNA PRIMASTUTI 41123120085
RENNA PRIMASTUTI 41123120085 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Sipil

Universitas Mercubuana Kampus Warung Buncit. Dosen : Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak. Mata Kuliah : Kewirausahaan I

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

K7_Analisa BEP (Break Event Point) pada Kegiatan Usaha Sistem Manajemen Travel Umrah dan Haji

11 Mei 2024   18:57 Diperbarui: 11 Mei 2024   19:00 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhitungan Analisis BEP (Break Event Point) pada kegiatan Usaha Sistem Manajemen Travel Umrah dan Haji

Analisa BEP (Break Event Point) adalah suatu cara yang digunakan dalam usaha bisnis untuk mengetahui volume dari penjualan minimum sehingga dapat menghindari suatu kerugian tetapi masih belum mendapatkan laba ( dengan kata lain keuntungan diamsusikan sama dengan nol). Informasi yang di butuhkan dalam penggunaan analisa BEP (Break Event Point) antara lain adalah penjualan dan juga biaya yang di keluarkan. Keuntungan bisa terpenuhi apabila jumlah penjualan dapat melebihi biaya yang harus di keluarkan oleh suatu bisnis, sedangkan suatu bisnis dapat mengalami kerugian apabila jumlah penjualan kurang dari biaya yang di keluarkan oleh suatu bisnis. Namun di dalam analisa BEP (Break Event Point) tak hanya bermanfaat untuk mengetahui keadaan perekonomian suatu bisnis, tetapi juga dapat menjadi landasan untuk manajemen dalam perencanaan serta pengambilan keputusan.

Berdasarkan pernyataan dari (Dr. H. Rusdiana, 2014) mengartikan tentang analisa BEP (Break Event Point) merupakan suatu tingkat dalam penjualan yang mana pada laba operasinya memiliki nilai nol atau total pendapatan sama dengan total pengeluaran. Dari pengertian tersebut dapat di simpulkan bahwa dalam bisnis setidaknya memiliki pendapatan yang sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan pada suatu perusahaan.

Salah satu perhitungan dari analisa BEP (Break Event Point) pada kegiatan usaha sistem manajemen travel Umrah dan Haji dengan kasus perhitungan analisa dalam satuan unit, satuan mata uang rupiah, dan perencanaan laba seperti di bawah ini :

Fixed Cost per Bulan : IDR 4.000.000,00
Variable Cost per Bulan : IDR 12.250.000,00
Variable Cost per Unit : IDR 306.250,00

Harga Jual Produk : IDR 2.050.000,00

Jumlah Penjualan Baru : 40 New Client

Cost-Volume-Profit Analysis :

1. Contribution Margin per unit = Harga Jual per unit - Biaya Variabel per unit

IDR 2.050.000,00 - IDR 306.250,00 = IDR 1,743,750.00

2. Break-even point (BEP) dalam unit = Total Fixed Cost / Contribution Margin per unit
IDR 4.000.000,00 / IDR 1,743,750.00 = 2.29 (3 unit)

3. Break-even point (BEP) dalam rupiah = BEP dalam unit x Harga Jual per unit

3 x IDR 2.050.000,00 = IDR 6.150.000,00

4. Total Revenue = Jumlah penjualan x Harga Jual per unit

40 x IDR 2.050.000,00 = IDR 82.000.000,00

5. Total Cost = Total Fixed Cost + Total Variable Cost

IDR 12.250.000,00 + IDR 4.000.000,00 = IDR 16.250.000,00

6. Total profit = Total Revenue -- Total cost

IDR 82.000.000,00 - IDR 16.250.000,00 = IDR 65.750.000,00

  

Dari perhitungan biaya bisnis dengan menggunakan analisa BEP (Break Event Point) dapat di lihat bahwa bisnis sistem manajemen travel Umrah dan Haji dapat memiliki jumlah keuntungan jika dalam satu bulannya mendapatkan penjualan sesuai target sebanyak 40 penerima jasa sehingga mndapatkan keuntungan sebesar IDR 65.750.000,00. Dalam anaslisa satuan unit untuk memenuhi kebutuhan total pendapatan sama dengan pengeluaran adalah dengan mendapatkan sebanyak 3 penerima jasa dalam satu bulannya. Selain itu, dalam anaslisa satuan mata uang rupiah untuk memenuhi kebutuhan total pendapatan sama dengan pengeluaran adalah dengan mendapatkan pendapatan sebesar IDR 6.150.000,00 dalam satu bulannya.

Hal -- hal yang perlu di perhatikan dalam melakukan analisa BEP (Break Event Point) antara lain adalah :

  • Biaya tetap atau yang disebut dengan fixed cost merupakan biaya yang jumlahnya tetap walaupun keaadan bisnis sedang tidak berproduksi. Pada contoh di atas dimisalkan bisnis sistem manajemen travel Umrah dan Haji memerlukan biaya sebesar IDR 4.000.000,00 per bulan untuk biaya gaji karyawan, biaya beralatan, dan asuransi.
  • Biaya variable atau yang disebut variable cost merupakan biaya yang jumlahnya akan mengikat seiring dengan peningkatan jumlah produksi. Pada contoh di atas dimisalkan bisnis sistem manajemen travel Umrah dan Haji memerlukan biaya sebesar IDR 12.250.000,00 per bulan untuk biaya bahan baku, biaya listrik, dan fasilitas lainnya.
  • Barga per unit variable cost per unit merupakan harga jual barang atau jasa yang dihasilkan. Pada contoh di atas dimisalkan bisnis sistem manajemen travel Umrah dan Haji memerlukan biaya sebesar IDR 2.050.000,00 untuk harga jual dalam pelayanan jasanya.
  • Biaya variable per unit merupakan total biaya variable dibagi dengan jumlah unit yang di produksi. Pada contoh di atas dimisalkan bisnis sistem manajemen travel Umrah dan Haji memerlukan biaya sebesar IDR 306.250,00 untuk biaya penyediaan jasa yang dilakukan dalam satu kali penyediaan jasa.
  • Jumlah penjualan baru merupakan data dari jumlah hasil penjualan sebelumnya. Pada contoh di atas dimisalkan bisnis sistem manajemen travel Umrah dan Haji dapat menjual jasanya dengan sebanyak 40 penerima jasa pada satu bulannya.

lorem-ipsum-dolor-sit-amet-consectetur-adipiscing-elit-nunc-a-ultricies-tortor-in-vestibulum-vitae-velit-nec-viverra-proin-non-ultrices-ex-001-663f5bb21470936a4d737222.png
lorem-ipsum-dolor-sit-amet-consectetur-adipiscing-elit-nunc-a-ultricies-tortor-in-vestibulum-vitae-velit-nec-viverra-proin-non-ultrices-ex-001-663f5bb21470936a4d737222.png

Berdasarkan pernyataan dari (Rony, 1990) analisa BEP (Break Event Point) bermanfaat bagi manajemen dalam bisnis untuk dapat menjelaskan beberapa keputusan operasional diantaranya :

  • Mempertimbangkan apa saja yang akan dikeluarkan atau menjadi produk baru yang bersamaan dengan menentukan tingkat penjualan yang nantinya akan di capai sehingga bisnis tetap mendapatkan keuntungan.
  • Sebagai gambaran dasar dalam pembelajaran untuk meningkatkan operasional
  • Sebagai wadah untuk managemen dalam menganalisa bagaimana dampak dari perbedaan biaya pada variable menjadi biaya tetap.

Manfaat dari analisa BEP (Break Event Point) juga di jelaskan oleh (Budisantoso Totok, Triandaru Sigit, 2006) yang menjelaskan beberapa manfaat diantaranya :

  • Sebagai dasar dlaam merencanakan suatu kegiatan operasional dalam bisnis untuk dapat mencapai laba tertentu. Pada bembahasan di atas dinyatakan bahwa bisnis sistem manajemen travel Umrah dan Haji memerlukan target laba sebesar IDR 6.150.000,00 per bulan.
  • Sebagai dasar dalam mengendalikan aktivitas yang sedang berjalan. Hal itu di karenakan dalam suatu bisnis perlu menjaga agar biaya yang di keluarkan tetap stabil sehingga tidak mengganggu hasil dari pendapatan. Pada bisnis sistem manajemen travel Umrah dan Haji setidaknya dalam satu bulan hanya dapat mengeluarkan biaya kurang lebihnya sebesar IDR 16.250.000,00.
  • Sebagai bahan pertimbangan menentukan harga jual. Pada bisnis sistem manajemen travel Umrah dan Haji penjualan pada satu produk jasa memiliki harga jual sebesar IDR 2.050.000,00. oleh karena itu, jika ada perubahan harga jual atau pembuatan produk yang baru maka harus mempertimbangkannya.
  • Sebagai pedoman dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan. Berkaitan dengan perkembangan bisnis sistem manajemen travel Umrah dan Haji laba memanglah salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu bisnis. Oleh karena  itu, pengkajian BEP lebih lanjut membantu manajemen dalam pengambilan keputusannya.

Namun dari kelebihan tersebut analisa BEP (Break Event Point) juga memiliki kelemahan di dalamnya. Menurut (Suhardi dan Purwanto, 2004) bahwa analisa BEP (Break Event Point) memiliki kelemahan diantaranya :

  • Produk yang terbatas. Kelemahan dari analisa BEP (Break Event Point) adalah bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual seperti pada contoh di atas. Jika ingin memiliki produk yang lebih banyak maka diperlukan juga perubahan pada struktural perhitungan analisa BEP (Break Event Point).
  • Klasifikasi biaya. Kelemahan berikutnya adalah klasifikasi biaya dimana variable cost dapat memiliki biaya tambahan yang disebut semi variable cost dimana biaya tersebut dapat beribah -- ubah setelah melewati masa tetapnya.
  • Jangka waktu penggunaan. Kelemahan yang lain dari analisa BEP (Break Event Point) dengan jangka waktu penggunaan yang cukup sempit. Pada contoh diatas, waktu yang diperlukan atau digunakan dalam analisa berkisar untuk satu bulan sehingga dalam menentukan pada bulan berikutnya harus melakukan penganalisaan kembali karena perubahan biaya mungkin dapat terjadi.

Pada dasarnya semua metode yang digunakan memang memiliki kelemahan ataupun kelebihan, namun bergantung dari bagaimana kita dapat memnyikapi kelemahannya. Walaupun  analisa BEP (Break Event Point) memiliki kelemahan, namun analisa BEP (Break Event Point) sangat bermanfaat bagi pengusaha atau bisnis, salah satu contohnya pada  bisnis sistem manajemen travel Umrah dan Haji yang dimana dapat menganasia laba yang akan didapatkan pada satu bulannya, dengan mempertimbangkan jumlah penjualan minimum untuk menyeimbangkan pengeluaran yang harus dilakukan. Tak hanya itu, analisa BEP (Break Event Point) juga membantu bisnis sistem manajemen travel Umrah dan Haji dalam melakukan anggaran kedepannya, serta menjadi standar dalam perencanaan pengeluaran produk jasa yang akan datang.

References

Budisantoso Totok, Triandaru Sigit. (2006). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.

Dr. H. Rusdiana, M. (2014). Manajemen Operasi. Jakarta: Pustaka Setia.

Rony, H. (1990). Akuntansi Biaya Pengantar untuk Peren caaan dan Pengendalian Biaya. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Suhardi dan Purwanto. (2004). Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun