Mohon tunggu...
RENNA PRIMASTUTI 41123120085
RENNA PRIMASTUTI 41123120085 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Sipil

Universitas Mercubuana Kampus Warung Buncit. Dosen : Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak. Mata Kuliah : Kewirausahaan I

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

K6_Analisis Bisnis Proposal Metode Johari Window

5 Mei 2024   01:40 Diperbarui: 5 Mei 2024   02:08 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teori Johari Window (Jendela Johari)

Teori Johari Window (Jendela Johari) merupakan pengilustrasian tentang meningkatkan kesadaran diri dan juga pengertian bagi individu yang berada dalam suatu kelompok tertentu. Teori tersebut juga berfungsi untuk meningkatkan hubungan antar kelompok dengan mepresentasikan bagaimana proses memberi maupun menerima.

Teori Jendela Johari digagas oleh seorang psikolog Amerika yang bernama Joseph Luft (1916-2014) dan Harrington Ingham (1916-1995) pada tahun 1955. Penamaan 'Johari' sendiri diambil dari singkatan kedua nama mereka dimana 'Jo' dari nama Luft dan 'Hary' dari nama Ingham. Jendela johari banyak dimanfaatkan sebagai pengertian dalam melatih akan kesadaran diri sendiri, meningkatkan personal dan komunikasi, hubungan antara internal-personal, kelompok-kelompok, serta peningkatan tim dan hubungan inter-grup.

Terminologi kata Jendela Johari fokus kepada diri sendiri/ personal dan orang lain. Personal atau individu bagi diri sendiri menjadi subjek analisa pada analisa penelitian Jendela Johari. Selain itu, pada penelitian tersebut memiliki objek lain yang menggunakan orang lain dari kelompok pribadi. Jendela Johari juga berkaitan dengan teori -- teori lainnya speerti intelegen emosional, emotional intelligence theori (EQ), dan kesadaran pada idividu serta peningkatan dalam EQ. Ketika Jendela Johari digunakan sebagai tempat untuk membangun hubungan antar kelompok dan orang lain maka dapat memberikan informasi perasaan, motivasi dan lain -- lain.

Model permainan Jendela Johari digunakan untuk menggambarkan kesadaran diri yang merupakan salah satu dimensi dari pemahaman diri (Inge S, 2013). Pada teori Jendela Johari menekankan bahwa setiap manusia dapat mengetahui dan tidak mengetahui tentang dirinya sendiri maupun orang lain. Teori Jendela Johari memperumpamakan bahwa hubungan antara manusia dibagi seperti layaknya jendela yang terbagi menjadi empat bagian.

Jendela yang digambarkan oleh Joseph Luft (1916-2014) dan Harrington Ingham (1916-1995) menjelaskan tentang diri (self), termasuk kedalam hal mengenai individu termasuk sesuatu yang belum dapat diketahui atau disadari. Garis -- garis dalam Jendela Johari yang terbagi menjadi empat bagian atau empat kuadran. Pada kuadran pertama menggambarkan hal -- hal apa yang diketahui dan siapa dirinya sebenarnya. Selanjutnya pada bagian lainnya menggambarkan bagaimana yang perlu diketahui oleh orang lain dan tidak diketahui tentang diri sendiri.

Dalam diagram Jendela Johari yang didasarkan pada :

  • Pada bagian 1 disebutkan bahwa dengan diri yang terbuka apa yang diketahui oleh diri sendiri atau individu juga diketahui oleh orang lain atau bisa disebut dengan 'daerah terbuka' atau 'areal bebas' atau 'diri bebas' atau 'arena'.
  • Pada bagian 2 disebutkan bahwa dengan diri sendiri yang buta apa yang diketahui oleh diri sendiri tidak diketahui atau disebut 'blind spot' atau 'blind area'.
  • Pada bagian 3 yang disebutkan pada diri yang tersembunyi yaitu apa yang diketahui oleh si individu tetapi tidak diketahui oleh orang lain atau yang disebut dengan 'daerah tersembunyi' atau 'daerah yang dihindari'.
  • Pada bagian 4 yang disebutkan pada diri sendiri yang tidak dikenal apa yang tidak diketahui diri sendir pun juga tidak diketahui oleh orang lain yang disebut juga 'unknown area'.

Penjabaran atas bagian bagian keempat kuadran pada Jendela Johari bisa sebagai berikut :

Jendela Johari Kuadran 1 (Open Area)

Pada jendela johari kuadran pertama ini dikenal dengan 'daerah bebas aktivitas' adaalah daerah yang berisikan informasi tentang individu atau diri sendiri mengenai perilaku, kebiasaan, perasaan, emosi, pengetahuan, pengalaman, keahlian, pandangan, dan yang lain sebagainya. Kemudian pada bagian ini juga menjelaskan tentang person (the self) dan kelompok (other).

Kelompok bermanfaat untuk membangun daerah diri terbuka pada tiap tiap individu dikarenakan ketika bekerja pada wilayah ini bersamaan dengan orang lain akan bekerja secara efektif dan produktif. Diro yang terbuka akan dapat dilihat dari aspek komunikasi dan bagaimana kerja sama yang baik terjado.

Jendela Johari Kuadran 2 (Hidden Area)

Dengan mencari ataau mendapatkan timbal balik yang baik dari oarang lain seharusnya berimbas pada berkurangnya gejala pada kuadran ini dan dapat memperluas 'diri terbuka' yang notabennya adalah untuk meningkatkan kesadaran diri atau pemahaman diri. Pada kuadran kedua ini cukup tidak efektif bila dibawakan kepada individu atau kelompok.

Jendela Johari Kuadran 3 (Blind Area)

Daerah tersembunya yang dimiliki oleh tiap individu berupa sensitivitas, ketakutan, agenda tersembuny, rahasia, dan lain sebagainya. Daerah tersembunya biasanya diketahui oleh seseorang atau diri sendiri namun tidak diceritakan kepada orang lain dengan alasannya masing-masing.

Setiap seseorang pasti memiliki rahasianya sendri yang belum terbongkar, ketika terjadi suatu pengenalan kepada orang lain dan saling percaya, maka akan terciptanya suatu kenyamanan dalam membuka diri yang biasa disebut dengan 'self disclodure'. Informasi dan perasaan yang tersembunyi pada diri sendiri sebaiknya dapat dipindahkan de daerah diri terbuka melalui proses 'dis closure'. Proses tersebut adalah proses untuk membuka diri dan mengekspos perasaan serta informasi yang berkaitan melalui proses terminologi pemaparan dan pengungkapan diri pada teori Jendela Johari. Dengan membagikan cerita tentang apa yang kita rasakan dapat membantu kita mengurangi 'daerah tersembunyi' kita dan dapat membuka 'diri terbuka' kita. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi lebih baik dalam aspek pengertian, kerjasama, kepercayaan, produktifitas, dan keefektifan kerjasama tim. Selain itu, mengurangi 'aerah tersembunyi' diri dapat mengurangi efek pada diri sendiri diantaranya kebingungan, tingkat kesalah pahaman, miskinkomunikasi, dan lain sebagainya.

 

Jendela Johari Kuadran 4 (Unknown Area)

Pada kuadran keempat ini, menggambarkan mengenai informasi, kemampuan, pengalaman, dan lain lain yang sama sekali tidak diketahui oleh individu atau diri sendiri maupun oleh orang lain. Hal -- hal tersebut bisa saja cukup dekat dengan individu, namun jarang dipahami. Hal - hal tesebut memungkinkan dapat berguna ataupun dapat mempengaruhi tingkah perilaku individu. Daerah tertutp kebanyakan di jumpai pada anak -- anak muda dan orang -- orang yang memiliki sedikit pengalaaman atau pun kepercayaan diri.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi daerah tertutup diantaranya :

  • Tingkat kemampuan yang di  bawah rata -- rata atau memiliki sedikit peluang untuk mendapatkan kesempatan, kepercayaan diri yang minim, dan kurang dalam berlatih.
  • Kemampuan alami yang mana seseorang tidak menyadarinya.
  • Ketakutan atau menghindar diri bahwa diri sendiri memiliki potensi.
  • Terkondisikan oleh kebiasaan sedari kecil.

Jendela Ideal

Pada Idealnya sebuah Jendela Diri itu mengambrakan bagaimana kita memiliki kepercayaan diri dalam suatu kelompok maupun dengan individu yang lain. Jika diri sendiri dapat berada pada Jendela Diri yang tepat area 'diri terbuka' memungkinkan akan meningkat. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya tikngkat kepercayaan diri dalam kelompok sosial. Norma -- norma pun dapat dikembangkan untuk saling memberikan hubungan timbal balik antar individunya.

Area 'diri terbuka' menyarankan kita untuk dapat membuka diri kepada urang lainnya dikarenakan jika adanya keterbukaan maka diharapkan ketika bertemu dengan orang lain maka orang lain akan bersikap terbuka juga dan justru dapat memberikan pengertiannya. Mereka dapat mengerti bagaimana sikap dan sifat yang ada pada diri kita serta mengetahui diri kita dapat menerima kritikan atau tidak yang nantinya akan memberikan timbal balik atau tidak.

Faktor -- faktor Mempengaruhi Pengembangan Diri 

Dalam pengembangan diri diperlukan juga faktor -- faktor agar terciptanya kepercayaan diri antara lain :

  • Spiritualitas
  • Faktor spiritualitas tidak dapat di terangkan dengan istilah material meskipun pada spiritualitas dipengaruhi oleh dunia material, namun tidak disebabkan atau dihasilkan oleh dunia material itu.
  • Kebebasan
  • Kebebasan dalam menemukan makna dalam pengembangan diri berarti individu tidak dipengaruhi oleh faktor non-spiritual atau kondisi lingkungan. Dengan begitu, individu memiliki kebebasan untuk memilih bagaimana mereka dapat berperilaku.
  • Tanggung Jawab
  • Tanggung jawab merupakan tindakan menanggung konsekuensi dari pilihan yang di ambil.

 

Pengenbangan Diri Ditinjau dar Aspek Bisnis Erhajj Sistem Manajemen Travel Umrah dan Haji

 

Pada dunia bisnis, pengembangan diri dapat dimanfaatkan sebagai pengembangan atas jatidiri dari sebuah merek atau punperusahaan. Dalam hal ini, dengan menekankan nilai kepercayaan diri untuk lebih berkembang pada bisnisnya menjadi cerminan dalam teori Jendela Johari.

Dari keempat aspek kuadran yang dikemukakan pada teori Jendela Johari dapat diterapkan pada kebutuhan akan penilaian produk salah satunya pada bisnis Erhajj dengan produk manajemen sistem travel Unmrah dan Haji diantaranya :

  • Jendela Johari Kuadran 1 (Open Area)
  • Dapat menekankan pada diri sendiri dengan memperbaiki kebutuhan sistem untuk merapikan manajemen perusahaan travel haji dan umrah.
  • Jendela Johari Kuadran 2 (Hidden Area)
  • Dengan pengaplikasian efisiensi pengeluaran dibalik layar yang tidak dapat diperlihatkan secara luas.
  • Jendela Johari Kuadran 3 (Blind Area)
  • Dengan pengaplikasian pada umpan balik yang belum didapatkan untuk kepentingan dalam mengembangkan bisnis travel haji dan umrah.
  • Jendela Johari Kuadran 4 (Unknown Area)
  • Dengan mengembangkan perusahaan serta tim yang mungkin belum diketahui lebih dalam.

Berdasarkan pada uraian diatas, dapaat ditarik kesimpulan dimana teori Jendela Johari memiliki empat bagian yang dapat bermanfaat pada pengembangan dunia bisnis. Dalam dunia bisnis juga memerlukan pengembangan diri yang ditinjai dari aspek -- aspek dari diri sendiri maupun orang lain yang sebagian besar merupakan pelanggan.  Pengembangan diri pada bisnis diharapkan mampu menjadi tolak ukur dalam berkembang serta dapat memberikan hasil yang terbaik bagi para pelanggannya, terutama pada bisnis 'Erhajj Sistem Manajemen Travel Umrah dan Haji' yang memiliki produk dalam penyediaan jasa atau layanan. Dari keempat kuadran pada teori Jendela Johari bisnis 'Erhajj Sistem Manajemen Travel Umrah dan Haji' menerapkannya sebagai sarana dalam memahami bisnisnya, mengevaluasi bisnisnya, serta visi dan misi kedepannya untuk menjadi perusahaan yang lebih baik.

Inge S, e. a. (2013). Peningkatan Pemahaman Diri Melalui Model Permainan Johari Window Siswa Kelas X Ak 3 Smk Sore Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012/2013. Puput.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun