Kurapatkan jaketku dan melihat matahari terbit
Menyinari hamparan putih yang luas menghias langit biru yang indah
Butiran-butiran air membeku turun dari langit dan menghiasi permukaan bumi
Membuaat semuanya menjadi satu warna yang indah
Keindahannya menghipnotis, membuat diriku lupa akan dinginnya yang menusuk tulang
Aku hanya berdiam diri melihat sekitar
Suara tawa anak-anak menggema
Kaki kecil berlarian saling mengejar
Sampai akhirnya tiba saatnya untuk kaki mereka melangkah masuk ke rumah untuk menghangatkan diri
Wajah sedih mereka tidak bisa mereka tutupi
Mereka tidak mau meninggalkan udara dingin yang membuat hidung mereka memerah
Aku menunggu matahari melelehkan salju yang dingin
Menunggu dirimu yang akan mengubah musim dinginku menjadi musim semi yang indah
Asap yang mengepul dari cokelat panas dan kehangatan yang perapian tawarkan
Menggantikan kehangatanmu
Akankah dirimu kembali dan menemaniku disini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H