Ada yang bilang bahwa orang harus berusaha keluar dengan kenyamanannya. Salah satunya adalah keluar dari pekerjaan yang sudah ia geluti lalu mencoba yang baru. Kalau memang bertujuan buat menjadi lebih baik, pasti hal itu harus dicoba. Namun, tidak semudah itu juga memutuskan buat mencoba pekerjaan baru. Ada beberapa faktor yang harus dipikirkan terutama soal seberapa besar peluang yang mungkin ada ketika keputusan pindah kerja.
Lebih dari itu, soal passion dan kecintaan terhadap sebuah pekerjaan juga mempengaruhi orang buat menjadikan perkerjaan yang digeluti sekarang ini menjadi berarti, biasa saja atau tidak bermakna sama sekali. Jika pekerjaannya itu sungguh berarti apalagi menghasilkan sesuatu yang bukan saja berguna bagi dirinya dan orang lain, kenapa harus segala usulan atau bahkan pertanyaan perlu dipedulikan? Bisa saja, mereka yang "mengusik" itu sebenarnya bukan saja kepo, tetapi melihat kecintaan kita terhadap pekerjaan itu telah membuahkan hasil lebih yang amat berarti sementara mereka belum atau malah tidak sama sekali bisa melakukan meski mereka mengemukakannya dengan indikasi sebuah jumlah atau sesuatu yang kelihatan.
Kalau sudah begini, rasanya tidak ada kata lain selain karena mereka iri maka mengusik pekerjaan yang kita cintai.
Banyak hasil kerja memang bisa dikatakan berhasil atau tidak dengan indikasi nilai atau jumlah tertentu serta bentuk konkrit di depan mata. Namun, tidak sedikit juga yang tidak perlu digembar gemborkan kepada orang lain tentang bagaimana cara kita bekerja dan hasil nyatanya. Cukuplah jika itu menjadikan semua berjalan baik, semua senang dengan tenang meski mungkin secara logika  dengan kondisi yang tidak terlalu mendukung penuh. Anda sudah melaksanakan semua dengan baik dan penuh cinta.
Tetaplah melaksanakan semua tanggungjawab Anda dengan penuh cinta. (anj 19)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H