Mohon tunggu...
RenjanaKata
RenjanaKata Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kenali Dunia Sebelum Dunia Mengenalimu

Renjana dalam Kata, berkarya dengan makna..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keliru

19 April 2020   00:00 Diperbarui: 19 April 2020   00:03 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KAU TAHU SETEDUH APA DAHAN POHON DITENGAH TERIKNYA MENTARI..?

AKU PERNAH RASA SEBEGITU TEDUHNYA IA

KAU TAHU PERASAAN SYUKURNYA KETIKA KAPAL TEROMBANG AMBING DAN HANYA ADA SEKOCI YANG MUNGKIN BISA MEMBUATMU LOLOS DARI DERA BADAI?

AKU PERNAH RASA SEBEGITU SYUKURNYA

INI ADALAH KIAS YANG KUTENUN DALAM PIKIRKU TENTANGMU.

KUURUTKAN RAPI BERDASAR SIFAT YANG KURASA DARIMU

ADA KETIKA LELAHKU

ADA KETIKA KALUTKU

NAMUN TENUN ITU TERLALU KUAT

POLA YANG MUNCUL DI ATASNYA PUN MENJADI JELAS

CORAK- CORAK YANG LAIN PUN BERMUNCULAN

DALAM TEDUH DAN SYUKURKU NYATANYA BANYAK PULA KEHIDUPAN LAIN YANG RASA SAMA..

MAAF PERNAH KELIRU..

KELIRU UNTUK MENAMAI BAHWA HANYA PADAKULAH TATAP TEDUH ITU

HANYA UNTUKKU LAH RASA AMAN ITU

NYATANYA, BANYAK PULA KEHIDUPAN LAIN YANG KAU BERI MAKNA SAMA

CORAK TENUNKU SUDAH TERLANJUR INDAH

ADA WARNA JINGGA, KELABU, KUNING, BAHKAN MERAH

TAPI TANPA MAKNA

BAK BIAS YANG MEMBUIH DI SAMUDERA

TAK KAN PERNAH TEMU PULA APA NYATANYA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun