Mohon tunggu...
Reni Zahrotul Badiah
Reni Zahrotul Badiah Mohon Tunggu... Guru - Guru TK PGRI KETANEN PANCENG GRESIK

Pendidik yang berdedikasi dalam dunia Pendidikan Anak Usia Dini. Menjadi guru adalah separuh dari Jiwa. Bukan hanya sekedar tugas dan kewajiban tetapi panggilan jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga Cerdas spiritual dan juga Emosional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Pembelajaran Menggunakan APE Rusun Elite

7 Februari 2024   22:59 Diperbarui: 7 Februari 2024   23:01 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Full Text : https://drive.google.com/file/d/1rl3om9GoKGmqil_PHKEET4qso70rWwgs/view?usp=drive_link

  • Anak usia dini merupakan individu yang memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya. Pada masa ini sedang mengalami perkembangan otak yang sangat pesat sehingga dikatakan dengan masa emas (golden ages) sampai 80%. Masa ini tidak akan terulang lagi. Oleh karena itu, pemberian rangsangan pendidikan pada anak usia dini yang tepat sangatlah diperlukan untuk memastikan bahwa setiap anak mencapai perkembangan yang optimal sehingga mereka mempunyai landasan yang kuat untuk menempuh pendidikan selanjutnya. Sebagaimana yang tertuang dalam UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003; "Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah upaya pembinaan yang ditujukan pada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut".

  • Masa emas merupakan masa dimana pendidikan memegang peranan penting karena lebih mengarah pada pembentukan karakter anak yang berupa Religius, Kemandirian, Kejujuran, Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif , Demokratis, Rasa ingin tahu, Semangat kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat / Komunikatif, Cinta damai, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial dan Tanggungjawab, Mengolah dan mengembangkan motoriknya. Karakter tersebut sudah mulai nampak ketika anak memasuki usia 2 - 4 tahun. Ketika anak melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya maka dia akan mampu menggunakan pola pikirnya secara lebih logis dan kritis

  • Berdasarkan permendikbud nomor 146 tahun 2014 tentang Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak ( STPPA ), Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Muatan Pembelajaran, Program pengembangan dan beban belajar. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak ( STPPA ) merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi perkembangan anak yang mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni.

  • Pencapaian STPPA membutuhkan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima untuk merangsang fikiran, perasaan dan kreatifitas. Media pembelajaran yang digunakan harus menarik dan mudah digunakan sehingga 6 aspek perkembangan pada anak akan berkembang pesat. Maka pendidik harus melakukan inovasi pembelajaran dengan menggunakan berbagai media terutama yang berada di lingkungan sekitar anak.
  • Diantara media yang tersedia begitu banyak di lingkungan sekitar anak adalah barang bekas. Dengan semakin canggihnya teknologi maka segala sesuatu dibungkus dalam kemasan yang menarik, namun sayangnya bungkus dari kemasan tersebut seringkali dibuang begitu saja dan tidak dimanfaatkan sehingga hal tersebut semakin menambah permasalahan khususnya masalah sampah. Maka untuk mengurangi permasalahan tersebut, semua pihak harus mencari cara penanganannya dan salah satunya adalah dengan memanfaatkan barang bekas tersebut menjadi sebuah karya.

  • Dengan berkembangnya 6 aspek perkembangan pada anak, maka melalui inovasi pembelajaran yang berupa RUSUN ELITE diharapkan anak dapat meningkatkan karakter kreatif melalui tahapan mengenal kemudian memanfatkan berbagai barang bekas yang ada di sekitar anak, Sehingga kedepan anak tidak akan mudah membuang barang - barang bekas yang akan menambah limbah sampah tetapi mereka akan menggunakan berbagai barang bekas sesuai dengan kreatifitas mereka, bahkan nantinya mereka akan mampu menciptakan karya yang layak jual dari barang bekas.

  • Kualiatas sumber daya manusia telah menjadi indikator utama dalam mengukur serta mengembangkan kemajuan suatu bangsa. Atas dasar itu, setiap negara telah menempatkan pembangunan sumber daya manusia sebagai isu, program dan strategi pembangunan yang utama. Berbagai penelitian yang terkait anak usia dini menunjukkan bahwa penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas harus diawali sejak usia dini. Pemenuhan kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan anak secara holistik integratif sangat menentukan kualitas kesehatan, kecerdasan, dan kematangan sosial ditahap berikutnya.

  • Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif  ( PAUD HI ) direncanakan secara sistematis dan diterapkan secara sistemik di Satuan PAUD untuk mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak secara optimal agar kelak menjadi anak yang berkualitas dan berdaya saing dimasa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun