Mohon tunggu...
reniyunisa
reniyunisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa semester 1

hobi berenang

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Bagaimana Perkembangan Teknologi Mempengaruhi Hukum

18 Desember 2024   10:29 Diperbarui: 18 Desember 2024   10:29 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perkembangan teknologi yang pesat dalam beberapa dekade terakhir telah membawa perubahan signifikan dalam hampir setiap aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang hukum. Teknologi yang terus berkembang telah menciptakan tantangan baru bagi sistem hukum yang ada, sehingga memerlukan adaptasi dan perubahan yang tidak hanya sekadar teknis, tetapi juga filosofis. Artikel ini akan mengulas bagaimana perkembangan teknologi mempengaruhi hukum, dengan fokus pada berbagai aspek seperti regulasi teknologi, hak privasi, kejahatan siber, serta pengaruhnya terhadap sistem peradilan.

1. Regulasi Teknologi dan Inovasi Hukum

Salah satu dampak paling jelas dari perkembangan teknologi terhadap hukum adalah munculnya kebutuhan untuk menciptakan regulasi yang mengatur penggunaan teknologi tersebut. Teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain, Internet of Things (IoT), dan kendaraan otonom membawa tantangan baru dalam hal pengaturan hukum. Sistem hukum tradisional seringkali tidak siap menghadapi fenomena-fenomena baru ini, sehingga memerlukan inovasi hukum untuk mengatur dan mengawasi penggunaannya.

Contoh yang paling nyata adalah bagaimana pemerintah di berbagai negara berusaha mengatur penggunaan AI dan data besar (big data). Di Eropa, misalnya, Regulasi Perlindungan Data Umum (GDPR) yang diberlakukan pada tahun 2018, merupakan langkah awal untuk melindungi data pribadi dalam era digital. Namun, karena perkembangan teknologi terus bergerak cepat, regulasi seperti ini sering kali tertinggal dan perlu diperbarui secara berkala untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi.

2. Kejahatan Siber dan Ancaman terhadap Keamanan

Salah satu area di mana dampak perkembangan teknologi terhadap hukum sangat terasa adalah dalam hal kejahatan siber. Seiring dengan semakin canggihnya teknologi, kejahatan yang memanfaatkan teknologi juga semakin berkembang. Kejahatan siber dapat mencakup berbagai tindakan kriminal, mulai dari peretasan (hacking), pencurian identitas, penyebaran malware, hingga penipuan online dan serangan siber terhadap infrastruktur kritis.

Sebagai contoh, serangan ransomware, di mana data atau sistem penting di-enkripsi dan kemudian diblokir dengan tuntutan pembayaran untuk membuka aksesnya, telah menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan pemerintah. Kejahatan siber ini melibatkan aktor dengan keahlian teknis tinggi, sering kali melibatkan jaringan internasional, dan bisa menimbulkan kerugian yang sangat besar. Hal ini memerlukan pendekatan hukum yang lebih inovatif, mulai dari peraturan perlindungan data, kerjasama internasional dalam penanggulangan kejahatan siber, hingga penyelidikan dan penegakan hukum yang memanfaatkan teknologi.

Namun, sistem hukum di banyak negara masih berjuang untuk mengatasi kejahatan siber ini, mengingat bahwa hukum sering kali terikat pada yurisdiksi geografis yang tidak relevan dalam dunia maya yang bersifat global. Oleh karena itu, kerjasama internasional dan pembaruan regulasi menjadi kunci dalam memberantas kejahatan siber.

3. Hak Privasi di Era Digital

Perkembangan teknologi digital juga membawa dampak besar terhadap hak privasi. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, data pribadi menjadi komoditas yang sangat bernilai. Setiap interaksi online, mulai dari pencarian di internet, transaksi belanja, hingga penggunaan aplikasi media sosial, menghasilkan data yang dapat dianalisis dan digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari iklan yang lebih terarah hingga pengawasan massal.

Pelanggaran privasi melalui pencurian data pribadi atau penyalahgunaan informasi menjadi salah satu isu hukum yang sangat relevan di era digital. Banyak perusahaan besar yang mengumpulkan data pengguna tanpa izin eksplisit atau dengan cara yang tidak transparan, yang berpotensi melanggar hak privasi individu. Oleh karena itu, hukum perlu memperkenalkan perlindungan yang lebih kuat terhadap data pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun