Mohon tunggu...
Yohana Reni Anggraeni
Yohana Reni Anggraeni Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi FISIP UAJY

Mari Mengulik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Melihat Perkembangan Media Baru dan Dampak bagi Jurnalis

16 Maret 2022   19:41 Diperbarui: 16 Maret 2022   19:43 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
perkembangan media sumber: https://faspay.co.id/id/uncategorized-id/evolusi-media/

Media kini sudah mulai berkembang seiring mengikuti perkembangan zaman. Perkembangan media baru dapat kita simak melalui empat era. Mulai dari era lisan, era tulisan, era percetakan hera elektronik hingga era new media. 

Media dalam bahasa harfiah merupakan sebuah alat atau perantara antara sumber pesan (source) dengan penerima pesan (receiver). Media bisa menjadi sebuah alat untuk mempermudah keperluan manusia jika dimanfaatkan secara baik dan benar. Contoh media yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti media cetak (koran, majalah), media elektronik (televisi dan radio). 

Media tidak semata-mata lahir begitu saja untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas. Media yang saat ini mampu digunakan sebagai alat pertukaran informasi yang begitu cepat merupakan bentuk nyata dari adanya perkembangan media di sebelumnya. Media akan terus berinovasi dan berkembang seiring dengan berkembangnya zaman.

Hingga saat ini kembali muncul istilah media baru sebagai salah satu bentuk dari perkembangan media. Media baru merupakan sebuah alat untuk bertukar informasi yang berbasis online atau digital yang lebih interaktif dan lebih bersifat fleksibel. Dengan kemunculan media baru (new media) ini orang akan semakin mudah menerima dan mengirim informasi. 

Namun, sebelum membahas mengenai keberadaan media baru saat ini, tentunya kita harus mengenal terlebih dahulu bagaimana perjalanan media dari awal kemunculannya hingga bisa berhasil seperti media baru seperti ini. Perkembangan media ternyata dapat diklasifikasikan menjadi beberapa era, diantaranya:

  1. Era Lisan

Era lisan menjadi awal mula media muncul dimana pada era ini indra pendengaran manusia lebih diandalkan. Era lisan mulai berjalan sekitar 300.0000 tahun - 200.000 tahun SM. Pada era ini manusia sudah mulai berkomunikasi satu sama lain meskipun dalam hal ini proses komunikasi belum berjalan lancar. 

  1. Era Tulisan

Pada era ini, sistem tulisan mulai ditemui dimana terdapat tulisan berupa cap-cap tangan yang berada di dalam goa. Pada era ini tulisan hanya berupa huruf dan simbol. Pada era ini, informasi masih bisa terhubung secara tidak langsung (tanpa tatap muka). 

  1. Era Percetakan

Media massa terus berkembang dan semakin memudahkan aktivitas manusia dalam pertukaran informasi. Media cetak pertama lahir dengan ditandai oleh mesin cetak karya Gutenberg yang menjadikan muncul komunikasi cetak. Mesin cetak kemudian mulai dikembangkan hingga akhirnya mesin cetak pertama beroperasi di Cina yang kemudian diperkenalkan sampai ke Eropa. 

Dari kemunculan media cetak pertama kemudian mulai berkembang dengan kemunculan surat kabar yang merupakan salah satu media cetak yang berdiri cukup lama dan majalah yang merupakan media cetak dengan memiliki berbagai jenis tema.

  1. Era Elektronik

perkembangan terus terjadi dimana muncul era baru yang dinamakan dengan era elektronik. Media elektronik seperti televisi dan radio memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan media cetak. Media elektronik tentunya memiliki jaringan yang lebih luas sehingga penyebaran informasi semakin mudah dilakukan. 

  1. Era New Media

Era yang saat ini sedang kita nikmati merupakan bagian dari era new media dimana seluruh kegiatan bertukar informasi dilakukan dengan menggunakan bantuan digital. Melalui smartphone dan komputer semua orang akan dengan mudah mendapatkan informasi yang diinginkan. 

Media baru (new media)yang menjadi bagian dari masyarakat jaringan saat ini menjadi bukti nyata bahwa media memiliki perkembangan yang cukup pesat. Media mampu mengikuti alur dari masyarakatnya sendiri. Pergeseran media dari media konvensional menuju media baru tentu akan mengalami perubahan.

Media baru (new media) memiliki ciri-ciri yang berbeda tentunya dengan media konvensional. Karakteristik media baru yang dapat dilihat adalah :

  • Multimedia

penggunaan multimedia dalam media baru meliputi perpaduan teks, gambar, audio, video, dan animasi.

  • Dispersal

dimana kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi bersifat tidak terpusat. Hal ini karena setiap pengguna memiliki akses kapanpun untuk berperan sebagai konsumen atau produsen. Sehingga media baru lebih bersifat individualistik. 

  • Virtuality

bersifat maya terkait dengan persepsi kita dengan objek yang bersifat immaterial.

  • Interactivity

dimana new media memberikan ruang kepada penggunanya untuk melakukan interaksi satu sama lain. Sehingga menghasilkan komunikasi dua arah.

Namun terasa hingga saat ini bahwa keberadaan new media bukan semata mata hanya menghasilkan dampak yang positif bagi para penggunanya, di sisi lain new media ini memiliki dampak yang kurang baik salah satu nya sikap individualisme. 

Saat ini masyarakat memiliki ketergantungan dengan new media, dimana setiap orang akan selalu mengandalkan handphone miliknya sebagai sebuah alat yang berharga. Tidak hanya itu, kebebasan dalam bertukar pesan pun dapat dengan rawan memunculkan berita-berita bohong yang justru akan menyesatkan para konsumen yang membacanya. 

New Media bagi Jurnalis

sumber : https://kuliahdimana.id/berita/read/273/Memahami-Jurnalisme
sumber : https://kuliahdimana.id/berita/read/273/Memahami-Jurnalisme

Jurnalis akan selalu dihadapkan dengan perubahan-perubahan yang terjadi, seperti halnya perkembangan media. Semula jurnalis yang hanya membuat berita dalam bentuk cetak, kini dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan dengan membuat berita berbasis digital. 

Hal tersebut tentunya menjadikan sebuah tantangan tersendiri bagi para jurnalis, karena pada dasarnya jurnalisme cetak tentu akan berbeda dengan jurnalisme online. Namun, media baru juga dapat menjadi sebuah pendukung abri para jurnalisme untuk bisa mengembangkan kreativitasnya.

Dengan melihat bahwa media baru (new media) merupakan media yang fleksibel dan dapat diaplikasikan oleh pengguna internet kapanpun dan dimanapun dapat membuat jurnalis untuk lebih bebas dalam mengekspresikan pandangan atau kreatifitasnya. New media dapat dikendalikan oleh jurnalis untuk membuat berita yang lebih menarik sehingga mampu memikat banyak pembacanya. 

Dalam pengaplikasiannya, penggunaan new media harus dapat dikendalikan sebijak mungkin. Sebagai masyarakat jaringan yang memiliki hubungan erat dengan teknologi digital, kita sebisa mungkin tetap menjadi produsen maupun konsumen yang bijak dalam penggunaannya, dengan tidak memanfaatkan new media sebagai alat untuk melakukan perbuatan yang sewenang-wenang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun