Mohon tunggu...
Reni Wulandari
Reni Wulandari Mohon Tunggu... -

Pemudi yang punya banyak mimpi Untuk Indonesia sejahtera bercita-cita sebagai penulis handal, \r\nbiarkan pena bicara....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kelas Ideologis

4 April 2013   23:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:43 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KELAS IDEOLOGIS….

Saya suka menyebut kelas ini dengan sebutan kelas ideologis.. hmmm entah kenapa… gairahku mengajar di semester genap ini sangat menggelora entah apa yang membuat bergelora…. Ada hal yang memancing gelora semangat ini membersamai mereka merancang masa depan bersama mereka, ya saya pikir-pikir ada materi-materi ideologis yang bisa saya tanamkan dengan kuat pada anak-anak kelas tiga itu, pada pelajaran IPS, PKN, BAHASA INDONESIA atau bahkan SBK, TIK dan BD……

Menikmati pokoknya karena di IPS kami menemukan materi tentang JUAL BELI, PEKERJAAN, UANG….. Wuuuaaaaah… itu aku buanget nyambung dengan studyku… … ya mari menengok kelas ideologis itu yang saya dulu akrab dengan istilah-istilah seperti itu waktu masih aktif di kampus dan sekarang ketika mengajar anak SD saya berusaha untuk memasukan memori-memori itu dalam kelas sesuai dengan anak… ya dalam pelajaran IPS ini belajar tentang jual beli betapa menggebunya diri ini untuk memberi tahu kepada anak-anak tentang inflasi tentang jual beli yang sesuai dengan konsep ekonomi islam yg dicontohkan oleh Rasulullah .. tentang sebuah cita-cita akan berdirinya pasar syariah dimana pasar itu representasi dari system ekonomi syariah yg jujur adil dan mensejahterhkan …. Ya kuulang dan kuulang tentang itu… semoga tertanam kuat dalam jiwa mereka meneruskan cita-citaku. AAAH Pasti suatu saat kelak terwujud…. Hehee…..

Kemudian lagi tentang UANG.. wiiiiih ini ni…. Yang sepertinya gairahku, gemes dan gregetku pingin kuberitahukan kepada anak-anak itu tapi ya ga bisa semua diberitahukan kepada anak-anak itu tapi sedikitlah tentang uang saat ini, uang pada zaman Rasul… Mengenalkan lah pada pemimpin masa depan itu tentang konsep uang sesungguhnya tentang dinar dirham, tentang uang dinar yang nilainya tetap saja mulai zaman rasul hingga sekarang. Tentang kebohongan FIAT MONEY ( uang kertas)… dimana uang ini bisa jadi RIBA… wuuuuuaaaah kalo cerita tentang ini pasti akan panjang bukan disni tempatnnya ding… dimana aku pingin memberi tahu kepada seisi dunia bahwa uang sesungguhnya ya dinar dirham yang menganut system keadilan dan kita semua telah ditipu oleh YAHUDI dan penganut kapitalis tentang FIAT MONEY itu … hmmm … tapi sekarang saya berbicara dengan calon pemimpin di masa kecilnya bukan pada orang dewasa .. aaaah biarkan gpp… teruskan untuk menebar fikroh ekonomi islam.. (hohooo… fikroh) tho emang kami dari MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) punya salah satu misi untuk mengenalkan ekonomi syariah sejak dini, jadi klo bukan saya sapa yang mengenalkan itu semua pada calon pemimpin itu? Ya sapa Lagi, Allah memberi kesempatan berharga ini kepadaku. Ya dari pelajaran IPS kita bisa mengenalkan mereka tentang dunia ini, kondisi real di dunia ini, kondisi social. Suatu saat saya ingin IPS Berjaya di sekolah-sekolah islam terpadu dimana dengan IPS mereka mengenal dunia lebih luas, mengenal sejarah, mengenal geografi.. saya sangat ingat kata-kata ustad Anis Matta “jika kamu ingin menguasai Negara/ dunia maka dalamilah SEJARAH, GEOGRAFI dan SASTRA” waaah benar banget ini maka selayaknya jika Sekolah-sekolah Islam terpadu memperhatikan tentang IPS lebih khusus lagi, karena dari sini IDEOLOGIS itu akan tertanam, tentang sejarah Indonesia yang sering diputar balikan oleh para pendahulu, kalo kita baca buku API SEJARAH kita akan banyak tahu eeeh ternyata sejarah bangsa ini beda dengan apa yang ditulis di buku-buku pelajaran, ya sebagai guru IPS akan belajar lebih peka agar generasi emas ini tidak ikut dibohongi oleh kapitalis itu….

Ya idealnya pengaJAR Ilmu SOSIAL itu lebih IDEOLOGIS dari yang lain… dari guru itu kunci DUNIA dibuka, jadi teringat kelas PKN, waktu itu kami belajar tentang BANGGA MENJADI ANAK INDONESIA…… wuiiiiih ini saat yang tepat menyebarkannya saya sering bilang rahasia untuk mengungkapkan kekayaan INDONESIA menumbuhkan kecintaan mereka kepada INDONESIA separti penanaman IDEOLOGIS saya waktu bertemu dengan teman-teman SEINDONESIA yang sama-sama mencintai negeri ini dengan caranya sendiri-sendiri… Kemudian dari KELAS IDEOLOGIS ini saya mencintai INDONESIA untuk MEMBANGUN INDONESIA…. BANGKITLAH NEGERIKU…. HARAPAN ITU MASIH ADA… (pas banget ketika nulis lagunya SOUHAR ini teralun) …. Ya saya sangat PUNYA HARAPAN untuk INDONESIA LEBIH BAIK, UNTUK INDONESIA BANGKIT dengan usaha kecil ini, dengan KELAS IDEOLOGIS ini… biarlah saya memberi nama ini agar semangatku seperti dulu terus bergemuruh dalam dada…. Untuk selanjutnya membuat karya nyata dalam sekolah ini yang akan menjadikan sekolah IDEOLOGIS, menciptakan genarasi IDEOLOGIS….. yang mencintai Al QURAN, pembela ISLAM, mencintai INDONESIA….

Suatu saat disekolahku ini aka ada olimpiade IPS…. OLIMPIADE IDEOLOGIS… (maksa… heheee) mengenalkan bahwa ilmu ini sangat PENTING sejajar dengan IPA juga… suatu saat saya akan meilhat mereka berdiskusi tentang economy syariah, geografi, sejarah, politik kemudian menjadi praktisinya.. dan berperan untuk memperbaiki negeri ini .. bersama membentuk pasar syariah… SEMOGA!!!! Aamiin!!! Gairahku tumbuh memuncak disini, seperti kata-katanya ustad anis matta menjadikan mimpi-mimpi itu obsesi-obsesi yang menjadikan energy kuat untuk bergerak… hmmm INDAH SEKALI membersamai mereka membangun TAMAN INDONESIA ^_^ by: Reni_Ekonom Rabbani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun