Mohon tunggu...
renita sukma melati
renita sukma melati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UNJ

Pendidikan Sosiologi FIS UNJ 2020 Kelas B

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembelajaran Daring dan Gagalnya Sistem Pendidikan: Sebuah Kajian Pedagogi Kritis

23 Mei 2022   02:15 Diperbarui: 23 Mei 2022   03:30 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan kini bagai barang mewah dan pendidikan bermutu menjadi mahal dan akhirnya menyebabkan hanya sedikit orang saja yang    dapat menikmatinya. Giroux pun mengembangkan konsep pedagogi publik dalam menanggapi bagaimana kini pendidikan mengalami proses komodifikasi, yakni bagaimana pendidikan berubah menjadi barang dagangan dengan tujuan utama meraih keuntungan ekonomis dan tujuan sejati pendidik lainnya terpinggirkan. Hal ini tampak jelas di Indonesia, platform daring seperti Zenius atau Ruangguru nyatanya memperjualbelikan pendidikan karena tidak semua peserta didik mampu "membeli" pengetahuan yang mereka tawarkan. Kemudian yang terjadi adalah peserta didik yang berlatar belakang ekonomi kelas bawah menjadi tertinggal karena keadaan yang tidak menguntungkan mereka.

Bercermin dari keadaan Indonesia saat ini, pandangan Giroux mengenai pedagogi kritis nyatanya amat dibutuhkan karena dapat mengembangan demokrasi di Indonesia yang dapat melahirkan peserta didik yang berpikir kritis dan rasional untuk menanggapai berbagai permasalahan yang muncul di dalam hidup bersama. Kemudian implementasi konsep pedagogi publik dapat digunakan melalui menempatkan pedagogi dalam ranah budaya secara keseluruhkan. Kita dapat memulai dengan menyadari bahwa budaya popular yang kerap muncul di dalam media umum tidak hanya sebagai alat hiburan, tetapi juga alat pendidikan. Beragam informasi dan pengetahuan dibearluaskan kepada masyarakat dengan tujuan membantu hidup mereka. Lalu, segala kecenderungan yang merusak, seperti komodifikasi pendidikan dan budaya, direspon dengan kritis, serta dicari solusinya.

REFRENSI BACAAN

Al Hakim, M. F., & Azis, A. (2021). Peran Guru dan Orang Tua: Tantangan dan Solusi dalam Pembelajaran Daring pada Masa Pandemic COVID-19. Riwayat: Educational Journal of History and Humanities, 4(1).

Dyah Darma Andayani, Fathahillah Fathahillah, and Nurul Mukhlisah Abdal, "Penerapan ELearning Sebagai Alternatif Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19," in Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat, 2020.

Freire, Paulo. 1972. Pedagogy of The Oppressed. Terjemahan Myra Bergman Ramos. Great Britain: Sheed and Ward.

Hadiana, M. E., & Nur'alimah, E. O. (2021). Pengembangan Kurikulum Darurat Covid-19 (model dan media pembelajaran pada masa pandemi covid-19). NATURALISTIC: Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 6(1), 1019-1028.

Hidayat, Rakhmat. 2011. Pengantar Sosiologi Kurikulum. Depok: PT RajaGrafindo Persada.

Suprijono, A., & Efendy, R. 2020. Kesiapan Dunia Pendidikan Menghadapi Era New Normal. Parepare: IAN Parepare Nusantara Press.

Wattimena, R. A. (2018). Pedagogi Kritis. Universitas, 28(2), 180-199.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun