Negara Batin, 2 Februari 2024- Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNILA mengadakan penyuluhan pertanian di Balai Kampung, Kampung Gedung Jaya, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan. Penyuluhan pertanian yang bertemakan “Ecoagro: Penyuluhan Pertanian Pupuk dan Pestisida Keberlanjutan” ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan hama yang semakin hari semakin meresahkan warga yang bekerja sebagai petani di Kampung Gedung Jaya. Maraknya hama wereng ini yang menjadi problematika para warga dan kelompok tani dalam penurunan produktivitas panen.
“Karena adanya program ini, kami berharap petani dapat mempelajari cara pembuatan pupuk organik dan pestisida alami sehingga produktivitas tanaman dapat meningkat secara keberlanjutan” tutur Koordinator Desa Mahasiswa KKN UNILA, Diaz Ivora saat acara berlangsung.
Penyuluhan pertanian ini diawali dengan adanya penyampaian materi tentang pentingnya penggunaan pestisida nabati dan pupuk organik bagi tanaman maupun tumbuhan. Dalam kegiatan ini, Mahasiswa KKN UNILA memaparkan jika bahwasannya pestisida yang baik untuk dipakai yaitu pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan organik yang memang berkhasiat dalam mengendalikan serangan hama dan penyakit tanaman. Adapun bahan-bahan alami yang dipakai untuk pembuatan pestisida dalam penyuluhan ini diantaranya yaitu, Daun pepaya, Bawang putih, Daun tembakau, Daun sirsak, Pacar cina, dan Cengkih.
Program ini juga tidak hanya mengangkat permasalahan hama wereng melainkan juga kelangkaan pupuk bersubsidi dan mahalnya harga pupuk jika petani membeli sendiri pun menjadi fokus permasalahan Mahasiswa KKN UNILA di Kampung Gedung Jaya. Oleh karena itu, dalam penyuluhan ini, Mahasiswa KKN UNILA juga menyampaikan materi mengenai pentingnya pemakaian pupuk organik dalam upaya mengatasi permasalahan kelangkaan pupuk dan juga lebih ramah lingkungan. Materi yang disampaikan pun beragam, dimana Yohana Wulandari selaku Mahasiswa KKN UNILA menyampaikan banyak sekali metode pembuatan pupuk organik yang diantaranya yaitu dengan menggunakan kulit pisang dan kotoran hewan.
Antusiasme dari masyarakat yang turut menghadiri kegiatan penyuluhan ini pun sangat perlu diapresiasi. Bahkan setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan sesi praktik langsung pembuatan pupuk serta pestisida alami, para warga khususnya kelompok tani turut ikut membantu dan berpartisipasi aktif dalam memahami mekanisme pembuatan. Pertanyaan-pertanyaan pun tak luput dilontarkan terlebih terkait pengaplikasian pupuk dan pestisida pada tanaman.
“Apakah pestisida yang terbuat dari daun pepaya ini hanya bisa diaplikasikan ke tanaman pepaya juga? Atau bisa ke tanaman yang lain?” tanya salah satu peserta.
Kepala Kampung Gedung Jaya, Bapak Erwan, yang diwakilkan oleh Sekretaris Desa, Bapak Ari, mengatakan jika pihaknya mengapresiasi kegiatan penyuluhan pertanian ini sebagai kontribusi nyata langkah awal kemajuan pertanian di Kampung Gedung Jaya.
Mahasiswa KKN UNILA berharap jika dengan adanya kegiatan penyuluhan pertanian “Ecoagro” ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang positif khususnya bagi masyarakat Kampung Gedung Jaya sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan pertanian dan peningkatan produktivitas panen yang menjadi langkah awal kemajuan pertanian di Kampung Gedung Jaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H