Mohon tunggu...
Renita Destiani
Renita Destiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi, Universitas Pendidikan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Representasi Kesetaraan Gender dalam Analisis Film KI & KA

19 September 2023   22:53 Diperbarui: 19 September 2023   23:05 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keseteraan gender menjadi isu yang selalu di perbincangkan dan diperjuangkan sampai dengan saat ini. Dengan seiring  perkembangan zaman dan kemajuan dunia teknologi, ada berbagai banyak cara dalam menyuarakan kesetaran gender, salah satunya melalui industri film. Industri film selalu menarik perhatian kalangan masyarakat, terutama film-film Bollywood yang selalu digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Banyak dari kita yang mengetahui bahwa film-film Bollywood di dalamnya identik dengan unsur kebudayaan india, seperti adanya berbagai adegan menari-nari dan bernyanyi serta para pemeran wanitanya yang mengenakan pakaian sari khas India yang selalu tampak di berbagai film atau sinetron India.

Namun, dari banyaknya film-film Bollywood, ada satu film india yang menarik. Film tersebut berjudul KI &KA yang mana membahas mengenai gender dan pembagian peran keluarga. Dalam film tersebut terdapat dua tokoh utama yaitu Kia dan Kabir, dimana keduanya memiliki latar belakang dan  cara memandang kehidupan yang berbeda.  Kia adalah adalah wanita pekerja keras  yang memiliki motivasi tinggi untuk menjadi sukses di dunia bisnis dan berharap agar ada banyak wanita lainnya yang dapat memperjuangkan hak mereka dan mewujudkan cita-cita nya. Sedangkan Kabir adalah putra dari seorang tunggal dari seorang konstruktor bangunan yang sukses dan terkenal.

Dibalik kesuksesan sang ayah dalam karir nya, justru Kabir hanya ingin menjadi seperti ibunya, yaitu seorang ibu rumah tangga yang bekerja mengurusi rumah dan keluarga. Dalam film ini, mereka bertemu dan berteman. Keduanya saling memberitahu bagaimana diri mereka masing-masing, meski terdapat adanya perbedaan prinsip, namun keduanya memutuskan untuk menjadi pasangan suami istri. Cinta yang mereka bangun tentunya tidak mudah untuk dilewati. Kia dan Kabir menjalin hubungan dimana Kabir menangani urusan rumah tangga sehari-hari dan tidak ingin bekerja kerna tidak menjadi seperi sang ayah, yang menurutnya hanya menghabiskan waktu seumur hidupnya hanya untuk bekerja. Sementara Kia sang istri justru menjadi pencari nafkah utama dalam keluarga.

Selama berjalannya film dipenuhi dengan pro dan kontra pandangan rekan-rekan kerja dan sang ayah terhadap kehidupan rumah tangga Kia dan Kabir, hal ini dikarenan terbaliknya peran Kia dan Kabir menurut steoretip masyarakat India.  Dimana India merupakan negara yang menganut sistem patriarki, mereka menganggap posisi lelaki lebih tinggi atau kuat dibandingkan posisi wanita. Melihat hal tersebut, tentunya film Ki & Ka ini relate dengan isu kseteraan gender yang kini tengah ramai diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia. Dalam film tersebut telah menunjukkan bahwa wanita tidak selalu lemah dan lelaki sejati tidak selalu harus kuat. Apa yang telah diperankan Kia dalam film tersebut sangat sesuai dengan kondisi masyrakat kita saat ini, dimana telah banyak wanita yang menjadi wanita karir di dalam kehidupan berkeluaraga.

Begitupun dengan peran Kabir yang mana pada dunia nyata tidak sedikit laki-laki yang memilih mengurusi rumah dan keluarga. Meskipun peran keduanya terbalik, namun peran tersebut tetap dapat berfungsi dengan baik. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada masalah dalam berbagi peran antara wanita dan lelaki. Hanya saja stigma masyarakat yang mebuatnya hal tersebut menjadi sulit. Setiap wanita dan lelaki dapat menentukan peran apa yang akan dijalankan yang sesuai dengan diri mereka masing-masing dan membuat mereka nyaman dalam melakukan perannya. Dari film Ki &Ka ini, kita dapat menyimpukan bahwa menjadi keluarga yang sempurna kita hanya perlu saling memahami , menghargai dan menerima peran antar anggota keluarga terutama pembagian peran istri dan peran suami. Dengan adanya film tersebut diharapkan para penonton dapat terinspirasi dan termotivasi dalam memperjuangkan hak, cita-cita, dan peran yang mereka inginkan dalam hidup mereka. Wanita dan lelaki keduanya sama-sama memiliki kesempatan yang sama  dalam hal apapun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun