Mohon tunggu...
Renita Azizah Faradila
Renita Azizah Faradila Mohon Tunggu... Freelancer - Bisnis

Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Financial

Uang: Jantung Perekonomian yang Berdetak

21 Juni 2024   17:20 Diperbarui: 21 Juni 2024   17:32 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Uang beredar, bagaikan aliran darah dalam tubuh perekonomian, memiliki peran krusial dalam mendorong aktivitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, ibarat air yang dapat melimpahkan sawah, jika tak terkendali, uang beredar pun dapat menjelma menjadi banjir dahsyat yang memicu inflasi dan menggerus daya beli masyarakat.
 
Di satu sisi, peningkatan uang beredar dapat memicu investasi dan konsumsi. Dengan tersedianya lebih banyak uang, pelaku usaha memiliki modal untuk memperluas usaha, membuka lapangan pekerjaan baru, dan meningkatkan produksi barang dan jasa. Konsumen pun memiliki daya beli yang lebih tinggi, sehingga permintaan terhadap barang dan jasa meningkat. Hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. 

Di sisi lain, kelebihan uang beredar dapat memicu inflasi, yaitu kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Ketika uang beredar melampaui nilai riil barang dan jasa yang tersedia, terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran. 

Permintaan yang tinggi mendorong kenaikan harga, dan para penjual pun tergoda untuk menaikkan harga produk mereka. Inflasi yang tinggi dapat menggerus daya beli masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah, dan memicu kemiskinan.
 
Oleh karena itu, menjaga keseimbangan uang beredar merupakan tugas penting bagi otoritas moneter, seperti Bank Sentral. Dengan menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneter, seperti operasi pasar terbuka dan penetapan tingkat suku bunga, Bank Sentral dapat mengendalikan jumlah uang beredar dan menjaga stabilitas harga. 

Kebijakan moneter yang tepat tidak hanya mencegah inflasi, tetapi juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Dengan menjaga stabilitas harga, Bank Sentral dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi dan bisnis. Pengusaha pun akan lebih percaya diri dalam berinvestasi dan mengembangkan usahanya, karena mereka tidak perlu khawatir akan fluktuasi harga yang drastis.
 
Namun, mengendalikan uang beredar bukanlah perkara mudah. Bank Sentral harus berhati-hati dalam menentukan kebijakannya, karena jika terlalu ketat dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, dan jika terlalu longgar dapat memicu inflasi. Diperlukan keseimbangan yang tepat antara menjaga stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
 
Selain kebijakan moneter, peran pemerintah juga penting dalam menjaga keseimbangan uang beredar. Pemerintah dapat meningkatkan efisiensi sektor publik dan memperbaiki sistem distribusi barang dan jasa, sehingga dapat menekan laju inflasi. Selain itu, meningkatkan produktivitas dan menciptakan lapangan pekerjaan baru juga dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat dan mengurangi dampak inflasi.
 
Uang beredar bagaikan pedang bermata dua. Di tangan yang tepat, ia dapat menjadi pendorong kemajuan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Namun, jika tidak dikelola dengan baik, ia dapat menjadi ancaman yang menghancurkan stabilitas dan menggerus daya beli masyarakat. Oleh karena itu, kerjasama antara Bank Sentral, pemerintah, dan seluruh elemen masyarakat sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan uang beredar dan mewujudkan ekonomi yang stabil dan sejahtera.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun