Kesimpulannya, pengambilan keputusan yang buruk memiliki dampak yang signifikan terhadap keberhasilan organisasi, termasuk potensi kerugian finansial, penurunan reputasi, dan hilangnya kepercayaan dari pelanggan atau pemangku kepentingan lainnya. Keputusan yang dibuat secara tergesa-gesa, tanpa mempertimbangkan analisis yang memadai atau melibatkan perspektif yang relevan, sering kali berakhir dengan hasil yang tidak optimal. Sebaliknya, pendekatan pengambilan keputusan yang rasional, inklusif, dan berbasis data memberikan landasan yang lebih kokoh untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan efektivitas keputusan.
Pendekatan rasional melibatkan identifikasi masalah yang jelas, evaluasi alternatif yang tersedia, analisis risiko, dan seleksi solusi terbaik berdasarkan data dan fakta. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, organisasi dapat mengintegrasikan wawasan dari beragam perspektif, sehingga menghasilkan keputusan yang lebih komprehensif dan relevan dengan kebutuhan organisasi serta pasar. Selain itu, penggunaan data yang mendalam memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan yang didasarkan pada informasi yang objektif dan terukur, bukan sekadar asumsi atau intuisi.
Melalui pengambilan keputusan yang lebih terencana dan kolaboratif, organisasi dapat tidak hanya menghindari kesalahan besar, tetapi juga menciptakan peluang untuk inovasi, efisiensi operasional, dan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi. Dengan demikian, kualitas pengambilan keputusan menjadi elemen penting dalam mendukung keberlanjutan dan keberhasilan organisasi di tengah persaingan yang semakin kompleks dan dinamis.
Renita Andriani, Via Yunita, Angelique Almayda S, Soca Kamila, Siti Nur Aisyah. Mahasiswa Management UNP (Universitas Nusa Putra).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H