Mohon tunggu...
Rennyta Puspitasari
Rennyta Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun ini berisi tulisan random.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030048

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hamil di Usia Muda, Apakah Bahaya?

20 Maret 2021   12:04 Diperbarui: 20 Maret 2021   12:09 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak adalah dambaan bagi setiap orang, terlebih bagi mereka yang sudah menikah. Kehadiran anak adalah pelengkap bagi kehidupan sepasang suami istri. Suara tangisannya, rewelnya si kecil, teriakan dan ketawanya yang lantang, selalu menjadi bumbu dalam membangun bahtera rumah tangga bersama. Tak heran berbagai program kehamilan dilalui semata-mata untuk mendapatkan amanah buah hati dari Sang Pencipta. Sebab tak lengkap rasanya jika tidak ada keceriaan si kecil di dalam rumah. Walau kenyataannya masih banyak mereka yang sampai saat ini belum juga mendapatkan momongan di usia pernikahan yang sudah lumayan lama. 

Ngomong-ngomong soal usia pernikahan nih, kira-kira teman-teman ini rencana mau nikah di usia berapa? Sudah terpikirkan? 

"calon aja belum ketemu, sudah ditanya mau nikah umur berapa."

Haha, ya siapa tau kalian berencara untuk mengikuti trend nikah muda. Apaan tuh nikah muda? Kenapa jadi trend? Pernikahan di usia muda akhir-akhir ini kembali trend, beberapa faktor juga menjadi alasan kenapa nikah muda ini kembali marak di tengah masyarakat, diantaranya seperti paksaan dari orang tua, kemauan dari kedua pasangan itu sendiri, atau bahkan karena pergaulan bebas. 

Sebenarnya tidak apa jika kamu memutuskan untuk nikah di usia muda, tapi pastikan dahulu kamu sudah siap mental dan ekonomi. Sebab menikah tidak seperti yang ada dalam bayanganmu, kehidupan dalam pernikahan tidak selalu berjalan mulus bak kisah dongeng. Ada saja berbagai ujian yang datang, jika kamu belum siap menghadapi ujian-ujian itu, jangan dulu deh memutuskan untuk nikah di usia muda.

Pernikahan di usia yang begitu muda ini secara tak sadar meningkatkan angka kehamilan di usia dini pula, yang dapat menimbulkan bahaya baik bagi ibu ataupun janinnya. Idealnya, usia seorang wanita untuk hamil adalah di kisaran umur 21-35 tahun, walaupun di usia ini tidak menutup kemungkinan juga adanya beberapa resiko yang dialami. Tetapi resiko lebih besarnya lagi apabila kehamilan itu terjadi di usia yang terlalu muda atau di usia yang sudah lanjut, yakni di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun. 

Namun karena minimnya pengetahuan dan kurangnya edukasi, angka kehamilan pada anak usia dini terus saja meningkat. Padahal sudah jelas betul bahaya dan resiko yang akan dihadapi, nah kira-kira apa saja bahaya yang ditimbulkan dari kehamilan di usia dini ini? Berikut penjelasan menurut Dr. Fransiska!

1. Resiko keguguran yang tinggi

"Yang pertama, di usia yang masih terlalu muda dan dini ini, alat reproduksi belum terlalu matang. Misalnya luas panggul yang belum maksimal, ini akan menyulitkan ketika menjalani persalinan nanti," ujar Dr. Fransiska di channel youtube pribadi miliknya.

Tidak menutup kemungkinan, bahwa resiko untuk mengalami keguguran bagi setiap ibu hamil bisa saja terjadi, bisa pula karena beberapa faktor selain umur si ibu yang masih terlalu muda. Namun, resiko dari kemungkinan terjadinya keguguran akan dirasa lebih tinggi bagi ibu hamil yang masih berusia muda, hal ini dikarenakan organ reproduksi yang belum matang.

2. Hipertensi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun