Kata ghosting akhir-akhir ini nampak populer di kalangan anak muda, apalagi di dunia percintaan. Ghosting sendiri memiliki artian bahwa seseorang yang pernah dekat dengan kita atau kerap disebut dengan gebetan memutuskan komunikasi sepihak dan tidak ada kabar.
Karena hal demikian itulah kerap kali si korban ghosting marah-marah sebab merasa kecewa dan sakit hati. Berbagai umpatan keluar dari mulutnya untuk mencaci maki si gebetan yang keberadaanya entah dimana sekarang.
Apakah kamu yang sedang membaca ini juga termasuk korban ghosting?
Jika iya, pasti diantara kalian pernah bertanya-tanya, kenapa ya dia sampai ghosting aku? Apakah aku melakukan kesalahan? Ah, pasti dia memang tidak serius dari awal, pikirmu.
Seusai bergelut dengan kumpulan pertanyaan yang diciptakan diri sendiri, akhirnya dirimu menjadi over thinking, begadang tiap malam sampai fajar datang, mendengarkan lagu yang membuat suasana menjadi semakin menyedihkan, lalu kamu mulai insecure terhadap penampilan yang kamu pikir adalah alasan dia ghosting kamu. Padahal belum tentu loh.
Kalau boleh jujur, saya pernah merasakan berada di kedua posisi tersebut. Dimana saat saya dighosting ataupun ketika saya jadi pelaku ghosting. Maka dari itu saya paham betul bagaimana perasaan kalian selaku korban ghosting di sini.
Nah, dari pada bingung bertanya-tanya apa alasan mantan gebetan meninggalkan kalian sepihak dan tidak ada kabar lagi, saya akan membongkar satu persatu alasan yang kerap dijadikan pelaku ghosting dalam melancarkan aksinya, berikut ulasannya:
1. Sifatmu dirasa tidak cocok dengannya
"Tapi kan sudah jalan lumayan lama, kok masih ada sifat yang tidak cocok?"
Ya bisa saja itu terjadi. Toh jalan bersama selama ini kan tujuannya memang untuk mengenal satu sama lain. Dan ketika dia menemukan satu sifatmu yang dirasanya tidak cocok dengannya atau tidak sesuai dengan kriterianya, disaat seperti itulah dia mulai ghosting kamu.
Terdengar kejam memang, tapi alasan seperti ini kerap menjadi alasan utamanya loh. Pasti dalam mencari pasangan kamu ingin mencari yang sefrekuensi kan? Ya sama, dia juga seperti itu.
Pasangan yang satu frekuensi tentunya akan membuat hubunganmu menjadi lebih langgeng. Sebab kalian memiliki selera yang sama dalam beberapa hal. Dengan demikian, pertikaian kecil pun akan sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi.