Mohon tunggu...
Renita Dian Eswanti
Renita Dian Eswanti Mohon Tunggu... Guru - GURU SMK MUHAMMADIYAH CAWAS

Bersyukurlah selagi masih diberi kenikmatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penyelarasan SMK dengan Dunia Kerja "Mencetak Lulusan yang Kompeten dan Unggul"

29 Mei 2023   22:46 Diperbarui: 29 Mei 2023   22:48 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan di Indonesia saat ini belum banyak yang menghasilkan tenaga kerja yang siap untuk kebutuhan pasar kerja di era globalisasi. Dengan meningkatnya lulusan yang tidak memiliki kompetensi keahlian yang sesuai dengan tuntutan kerja sehinga sekolah di tuntut untuk menjalin Kerjasama dengan dunia industry.

Substansi dari pendidikan kejuruan harus menampilkan karakteristik pendidikan kejuruan yang tercermin dalam aspek-aspek yang erat dengan perencanaan kurikulum, yaitu kurikulum Pendidikan kejuruan telah berorientasi pada proses dan hasil atau lulusan. Namun keberhasilan utama kurikulum pendidikan kejuruan tidak hanya diukur dengan keberhasilan pendidikan peserta didik di sekolah saja, tetapi juga Pengembangan kurikulum merupakan sesuatu hal yang dapat terjadi kapan saja sesuai kebutuhan. Sekolah dalam mengembangkan kurikulum sangat berpengaruh pada lulusan yang kompeten dan unggul. Lulusan yang mau siap kerja adalah lulusan yang memiliki integritas tinggi dan mau bersaing untuk mendapatkan mangsa industry di luar sana.

Mencetak lulusan SMK yang unggul, butuh keselarasan antara kurikulum dengan dunia industri. Maka SMK didorong untuk terus berinovasi dalam pembelajaran, menyesuaikan perkembangan dunia industri. Penyelarasan ini berfungsi sebagai program kerjasa antara sekolah dengan DUDI seperti, magang guru, praktik kerja industri,pelatihan-pelatihan dan sertifikasi keahlian. Berbagai alternatif solutif telah dilakukan agar lulusan pendidikan sesuai dengan permintaan dunia kerja, seperti perubahan kurikulum kejuruan, kurikulum berbasis kompetensi, life--skill, pembelajaran kontesktual dan pendidikan sistem ganda. Kegagalan konsep link and match dapat dilihat dengan semakin bertambahnya jumlah penganggur terdidik di Indonesia.

Sekolah vokasi ini lah sebagai jembatan untuk menghantarkan anak siap kerja sehingga anak akan dibekali berbagai kompetensi agar siap dalam memasuki dunia kerja. Pengembangan di sekolah dengan memanfaatkan Teaching Factory dan  Bisnis Center dapat melatih hard skill dan soft skill siswa. Adapun setiap sekolah pasti memiliki hambatan yang dialami dengan adanya penyelarasan dengan DUDI. Dengan meningkatkan kompetensi siswa di sekolah dapat membuat lulusan yang mampu bersaing di pasar global dan memiliki kompetensi unggul. Meskipun ada kesenjangan antara lulusan SMK dan lapangan pekerjaan yang membuat sulit terserapnya lulusan SMK yang memiliki kompetensi yang unggul sehingga peran pemerintah untuk memperluas lapangan pekerjaan dan menambah sector sktor usaha sehingga lulusan  SMK tidak merasa kesulitan jika ingin mencari pekerjaan.

 Timbul beberapa masalah yang saat ini dihadapi yaitu pertumbuhan kesempatan kerja kesenjangan antara jumlah lulusan dengan lapangan pekerjaan tidak sebanding dimana jumlah lulusan setiap tahun semakin bertambah, namun jumlah lowongan kerja relatif sedikit bahkan cederung stagnan. Solusi yang sering muncul adalah menambah lapangan kerja baru, namun faktanya iklim usaha saat ini seringkali tidak mendukung dan kurang mampu menyerap lulusan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu diketahui hal-hal yang menjadi penyebabnya, antara lain :

1. Kelulusan Kompetensi hanya berdasarkan nilai yang dikeluarkan sekolah.

2. Sarana dan prasarana kurang memadahi.

3. Kurang tersedianya Dunia Usaha/ Dunia Industri yang memenuhi syarat sebagai tempat magang.

4. Kurangnya kerjasama yang harmonis antara SMK dengan Dunia Usaha/ Dunia Industri.

5. Kurangnya apresiasi terhadap Dunia Usaha/ Dunia Industri.

Dari masalah-masalah diatas sekolah dan DUDI perlu mengadakan penyelarasan antara sekolah SMK dan DUDI. Diharapkan dengan sekolah melakukan penyelarasan sehingga dunia industri juga akan diberikan kemudahan untuk perekrutan tenaga kerja. Beberapa keunggulan sekolah melakukan penyelarasan dengan DUDI :

Terserapnya lulusan yang kompeten dan unggul

Kompetensi siswa meningkat

Mempermudah perekrutan tenaga kerja

Meningkatkan Skill

Menghasilkan SDM yang berkualitas

Membangun relasi

Salah satu factor pendukung demi mendapatkan lulusan yang kompeten dan unggul adalah Pelatihan atau peningkatan kompetensi  guru maupun siswa  dan membuka kelas kelas industry di sekolah sehingga sekolah akan lebih siap untuk menerapkan materi atau kurikulum dari industri. Harapannya dengan adanya kelas industri dan kerja sama dengan sekolah atau SMK, dapat meningkatkan kualitas SDM yang dihasilkan oleh SMK, meningkatkan lapangan pekerjaan yang dihasilkan para lulusan SMK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun