Mohon tunggu...
Renita Hastuti
Renita Hastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menjadi Anak Rantau Kesepian? Jangan Pernah Takut untuk Merantau, kalau Tujuannya Baik

29 Mei 2024   05:59 Diperbarui: 29 Mei 2024   09:13 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Menjadi Anak Rantau Kesepian ? Jangan Pernah Takut untuk Merantau kalau Tujuannya Baik

Oleh : Renita Hastuti 

Pernahkah terbayang di benak kita saat menjadi anak rantau adalah hal yang menyenangkan ? kondisi ini bisa membuat kita bebas, bermain dengan teman sambil nongkrong, atau bahkan bisa berbelanja dengan sepuasnya. Namun ternyata, hal itu tidak mudah untuk dilakukan, sebab ketika menjadi anak rantau, ada resiko yang harus kita pikul sendiri.

Hidup di perantauan mengajarkan sebuah arti, bahwa hidup butuh tekad dan semangat yang kuat. Anak rantau adalah sebuah pilihan. Keputusan besar untuk mengubah nasib dengan harapan menjadi lebih baik. Ketika di perantauan harus dituntut untuk mandiri. Semuanya dikerjakan oleh diri sendiri tanpa bantuan orang lain, orang tua, atau bahkan keluarga.

Hidup di perantauan adalah pilihan untuk mencapai cita-cita, susah senang kita lalui tanpa ada yang tau. Namun seiringnya waktu mengajarkan kita arti kedewasaan.

Ketika hidup di perantauan kita memang dituntut untuk mandiri, jadi tidak salah ketika merasakan sedih atau kesepian, sebab pasti ingin pulang ke kampung halaman untuk melepas rindu dengan orang tua, saudara atau keluarga.

Ada beberapa tips agar di perantauan tidak mudah merasa kesepian atau kesedihan : 

1. Ingatlah tujuan

Ketika kesedihan menghampiri, ingatlah tujuan untuk apa kita merantau. Dengan mengingat tujuan tersebut maka akan menumbuhkan semangat pada diri.

2. Carilah kesibukan

Cobalah untuk mencari kesibukan, entah itu mengerjakan tugas, mendengarkan musik, atau melakukan hal yang positif sebanyak-banyaknya. Dengan adanya kesibukan tersebut, rasa kesedihan dan kesepian itu akan sedikit redup.

3. Mengenalkan budaya yang ada di perantauan

Ketika lagi di perantauan maka kita akan menemukan budaya yang berbeda, maka cobalah sesekali ikut berpartisipasi, entah itu gotong royong atau pun kegiatan yang ada di daerah tersebut. Dengan adanya kegiatan tersebut kita bisa lebih banyak belajar, dan rasa kesepian itu akan sedikit menghilang.

4. Hindari berdiam diri

Hindarilah berdiam diri dari keramaian, cobalah untuk mencari kegiatan atau relasi agar pikiran lebih terbuka untuk mencari ilmu yang lebih luas, selagi kegiatan itu positif.

5. Selalu berdoa

Doa harus menjadi kewajiban dalam segala hal, jangan lupa untuk berdoa agar selalu dalam lindungannya, dan diberikan ilmu yang bermanfaat. Sejatinya apapun datang dari Tuhan, maka apapun kembali kepada Tuhan.

Hidup di perantauan memang banyak kendala, meski sulit tapi ternyata tetap memiliki keseruan tersendiri. Jadi, jangan pernah merasa sedih atau kesepian lagi, sebab dengan hal itu kita bisa banyak belajar dari pengalaman yang telah kita lalui.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun