Mohon tunggu...
Reni Soengkunie
Reni Soengkunie Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang baca buku. Tukang nonton film. Tukang review

Instagram/Twitter @Renisoengkunie Email: reni.soengkunie@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Alasan Kenapa Perempuan Harus Paham Basic Memasak

25 Juli 2023   23:46 Diperbarui: 26 Juli 2023   00:13 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang perempuan dan memasak kadang menjadi tema perbincangan yang kerap menimbulkan pro dan kontra yang tak berkesudahan. Ada sebagian kubu yang mewajibkan perempuan itu harus bisa masak. Hal ini sudah harga mati dan tak bisa ditawar lagi. Namun tak di kubu lain ada banyak orang yang beranggapan bahwa perempuan tak harus bisa dan mau memasak. Bagi mereka memasak itu pilihan bukan takdir, sehingga mereka bebas memutuskan untuk mau masak atau tidak.

Menurut saya pribadi, mau perempuan bisa masak atau tidak, serta mereka mau masak atau tidak itu merupakan pilihan tiap masing-masing pribadi. Hal semacam ini tentu tak perlu diperdebatkan karena setiap orang memiliki latar belakang tersendiri untuk setiap keputusannya. Hanya saja, saya sangat setuju kalau setiap perempuan itu memang wajib memahami dan mempelajari basic memasak. Memahami dan mempelajari basic memasak di sini bukan berarti perempuan itu harus bisa memasak atau mau memasak, tapi mereka mengerti dasar-dasar dari teori-teori memasak. Berikust beberapa alasan kenapa perempuan harus paham dan mau mempelajari basic memasak:

#Tahu  makanan yang baik untuk keluarga

Saya percaya banyak bapak-bapak di luar sana yang memiliki kemampuan teliti dan cermat dalam hal mengurus rumah tangga. Hanya saja populasi laki-laki semacam ini jumlahnya terbatas. Kebanyakan soft skill ini dikuasai oleh kaum perempuan dalam mengelola kecukupan gizi keluarga.

Perempuan yang paham dengan dasar memasak, meski dia tidak memasaknya sendiri tapi mereka bakalan menyiapkan menu-menu sehat dan terbaik untuk setiap anggota keluarganya. Mereka akan membeli bahan-bahan makanan berkualitas guna mencukupi kebutuhan gizi keluarganya. Mana yang boleh dimakan dan mana yang tidak, para perempuan inilah yang akan mengatur semuanya. Bisa dibayangkan bagaimana kalau bahan-bahan makanan saja mereka tidak mengerti, tentu mereka akan membiarkan anggota keluarganya memakan makanan sembarangan.

Perempuan yang mungkin berada di kelas ekonomi bawah pun jika mereka paham akan dunia memasak, mereka akan dengan cekatan mengolah makanan yang ada menjadi makanan layak makan yang bisa mencukupi gizi keluarganya. Karena tak sedikit orang yang memasak, tapi mereka hanya sekadar memasak tanpa paham tentang kebutuhan gizi keluarganya.

#Mengerti teknik memasak yang sehat

Perempuan yang paham dengan basic memasak tentu akan memastikan dengan benar bagaimana teknik memasak yang sehat. Mereka akan memperhatikan kondisi kebersihan dapur, kebersihan alat memasak yang digunakan, kualitas alat memasak, serta teknik memasak yang salah dan benar dalam mengolah bahan makanan.

Kalaupun mereka tidak memasak dan beli di luar, mereka tentu memiliki standar yang bagus dalam memilih olahan masaka jadi yang terjaga kebersihan serta dipastikan secara pasti bagaimana cara pengolahan makanan tersebut. Mereka juga akan lebih selektif dan hati-hati dalam memilih makanan.

#Pintar dalam mengelola keuangan belanja bahan makanan

Perempuan sebagai pintu gerbang keluar masuknya perekonomian keluarga harusnya paham tentang kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu mereka harus mengerti tentang bujet yang dikeluarkan untuk makan sehari-hari. Mereka bisa mempertimbangkan plus minus antara memasak sendiri, membeli masakan matang, Go Food, atau makan di luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun