"Tiap tahun perasaan resolusiku selalu gagal terus gak pernah berhasil, tahun depan kayaknya gak perlu bikin resolusi biar mengalir sajalah."
Kalimat sejenis ini kerap kali saya dengar dari beberapa teman tiap menjelang akhir tahun seperti ini. Kebanyakan dari mereka mengeluh dan menyesal karena poin-poin resolusi yang ingin mereka capai di tahun ini nyatanya tidak bisa terealisasi sesuai target. Semuanya gagal total.
Tak salah memang jika ada orang yang berpikir bahwa membuat sebuah resolusi itu hanya sekadar formalitas semata. Dibuat lalu diabaikan. Jujur, saya sendiri kerap merasakan seperti hal ini.Â
Banyak resolusi yang saya buat di awal tahun dengan penuh semangat, nyatanya tak bisa saya kerjakan hingga akhir. Semuanya seolah pupus di tengah jalan.
Apa yang salah dengan resolusi saya? Saya sudah mencatat semua hal yang ingin saya kerjakan di tahun depan. Saya juga sudah bersemangat sekali tiap  awal tahun. Namun lagi-lagi, semua semangat dan harapan tersebut akan meredup secara sendirinya seiring berjalannya waktu.
Ada sebuah kejenuhan hingga rasa keraguan pada diri sendiri untuk mencapai resolusi tersebut. Kadang saya juga berpikir, Apakah tahun depan saya masih perlu membuat sebuah resolusi?
Pada kenyataannya kita memang butuh sebuah resolusi dalam hidup ini. Resolusi bisa digambarkan sebagai sebuah tujuan dalam sebuah peta kehidupan ini.
Tanpa alamat yang pasti, tentu kita akan terombang-ambing di jalanan. Begitu juga dengan tujuan keinginan kita, kita harus punya poin-poin apa saja yang akan kita lakukan di tahun depan.
Ada kalanya kita memang tak bisa melawan yang namanya takdir, tapi bukan berarti kita juga harus pasrah dan tak mau mengusahakan sesuatu. Dengan adanya keinginan inilah, kita bisa bersemangat menjalani hidup.
Kita seolah punya alasan dan tujuan dalam menjalani kehidupan setiap harinya. Bisa dibayangkan, bagaimana membosankan dan datarnya hidup kita tanpa adanya target dan keinginan yang akan kita lakukan.
Beberapa saat lalu saya membaca artikel di sebuah blog. Kurang lebih tulisan dalam blog itu membuat saya kembali menelaah kegagalan-kegagalan resolusi saya.