Mohon tunggu...
Reni Soengkunie
Reni Soengkunie Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang baca buku. Tukang nonton film. Tukang review

Instagram/Twitter @Renisoengkunie Email: reni.soengkunie@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Para Orang Tua yang Budiman, Bijaklah dalam Mengajak Anak-Anak ke Bioskop

30 Juli 2019   10:56 Diperbarui: 30 Juli 2019   13:05 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari lalu, saya membaca sebuah tweet dari seseorang yang tak saya kenal tapi postingannya muncul di timeline saya. Mbaknya ini membuat semacam thread yang berisi keluhan akan ketidaknyamanannya saat menonton di bioskop. 

Lewat sebuah utasan tersebut, dia menceritakan tentang orang tua yang membawa anak balita ke dalam bioskop saat midnight. Si anak ini tak bisa diam dan berlarian di tangga hingga ke depan layar. 

Jelas, hal ini tentu gak cuma mengganggu Mbaknya tapi juga saya yakin semua orang di bioskop tersebut juga terganggu. Anehnya, orangtua si bocah ini diam saja dan tidak menggubris keluhan si Mbaknya ini. Mereka tetap duduk diam di kursinya dan membiarkan si anak ini berlarian sambil teriak-teriak.

Saat ditegur pun si orangtua ini tak merasa bersalah dan menganggap kalau wajar anak-anak itu berbuat ulah. Mereka justru nyolot pada si Mbak-nya yang suka ikut campur urusan orang. Yang bikin geleng-geleng kepala, si orang tua ini bahkan sampai berkata kasar dan menyumpahi si Mbaknya. Hmmm..

Padahal menurut cerita, si Mbaknya ini juga hobi menonton film. Dia sendiri juga punya dua anak. Namun dia tak mengajak anaknya karena alasan usia anaknya tidak cukup umur untuk menonton film tersebut. 

Baiklah, mari kita ghibahin cerita si Mbak dan orangtua si anak balita ini. Hal pertama yang harus kita pahami, kata si Mbaknya, film yang ia tonton ini mendapat rating PG-13. 

Itu artinya film ini tidak cocok untuk anak di bawah umur 13 tahun. Nah, masalahnya itu si anak ini masih  berusia di bawah lima tahun. Si anak tentu juga tak salah, dia mungkin  merasa bosana di dalam bioskop hingga mencari cara agar tidak jenuh. 

Sisi jelek bioskop kita itu kadang suka gitu. Mereka belum tegas dengan rating sebuah film. Toh, nyatanya anak yang belum sesuai usianya tetap bisa menikmati film asal mereka mampu membeli tiketnya. 

Seolah pihak bioskop itu hanya berpacu pada tiket yang habis terjual dan masa bodoh mau itu baik atau nggak untuk anak. Jadi, hal ini kembali lagi pada kesadaran para orang tua  untuk bijak dalam memilih tontonan saat mengajak buah hatinya.

Kalaupun ada orang tua yang membawa anak, harusnya mereka peka. Mengajari dan menjelaskan pada anak akan aturan nonton di bioskop, dan juga bila si anak rewel atau nangis maka mereka juga harus siap untuk keluar ruangan agar tidak mengganggu penonton yang lain. Itu sudah menjadi konsekuensinya.

 Bukannya tak memahami kondisi si anak ya, kalau rating film tersebut emang diperuntukan untuk anak-anak tentu kita juga akan mengerti kalau di bioskop nantinya akan ramai dan ricuh ala kegaduhan anak-anak. 

Tapi kadang yang menjadi masalah itu, kalau rating untuk orang dewasa tapi ada anak-anak yang nonton. Lalu mereka akan berisik dan tanya ini tanya itu. Sungguh, saya sendiri cukup terganggu dengan hal ini.

Sebenarnya pembatasan rating itu untuk kebaikan si anak juga kok. Melihat film-film yang bukan untuk usianya tentu akan berdampak buruk juga. Menyedihkan jika harus melihat anak-anak menonton aksi vulgar orang dewasa, pembunuhan, dan penggunaan obat-obat terlarang. 

Alasan para orang tua mengajak anaknya menonton bioskop mungkin bisa jadi karena  mereka tak bisa meninggalkan anak di rumah. Sehingga mau tak mau mereka mengajak si anak menonton. 

Boleh saja kita menonton film untuk mengusir kejenuhan dan stres, namun kita juga harus paham dampak baik buruknya untuk anak. 

Pernah loh, saya mendapati satu keluarga yang menonton di bioskop saat midnight, mereka membawa tiga anak dan satu bayi. Duh, padahal tahu sendiri besaran suara maksimal yang bisa di dengar oleh bayi kan, dan suara di film-film dewasa itu kadang melebih batas maksimal untuk daya dengar bayi.

Saya tahu, sebagai orang tua tentu kadang kita jenuh dengan rutinitas, sehingga ingin mencari hiburan dengan menonton. Tapi, tetaplah menjadi orang tua yang bijak dan jangan egois. 

Jika memang ingin sekali nonton berdua dengan pasangan ya mungkin anak bisa dititipkan di rumah pada kakek neneknya. 

Kalau memang tak bisa, yah sudah gantian menonton dengan pasangan. Dan kalau masih tak bisa, ya sudah beli DVD dan nonton di rumah saja.

Saat kita membawa anak, pastikan kalau kita bisa membuat si anak diam dan nyaman duduk di bioskop. Saya yakin untuk anak-anak balita tentu kurang nyaman jika harus duduk diam di dalam ruangan dalam waktu yang lama. 

Terlebih mereka belum paham dengan film yang mereka tonton. Mereka pasti akan jenuh, jadi pastikan saat ke bioskop bawakan mainan untuk mereka.

Perlu dipahami, tidak semua film yang berbau superhero itu cocok untuk anak-anak ya. Kadang hal film-film seperti itu juga berbau kekerasaan dan adegan vulgar yang tak semestinya ditonton oleh anak-anak. Jadi, sebelum mengajak anak-anak pastikan dulu film yang ditonton itu aman untuk mereka.

Jangan jadi orang tua yang egois. Jangan sampai hanya karena kita ingin menonton film sekeluarga, kita jadi membuat orang sebioskop merasa terganggu. Please deh! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun