Geladi Hominisasi adalah kegiatan yang saya ketahui dari kelas Mata Kuliah Umum Logika yang diajarkan oleh Pak Batu. Pada saat pendaftaran Geladi Hominisasi, saya diberikan tugas pra geladi berupa pertanyaan mengenai syair menarik menurut pendapat saya dari 3 stanza Indonesia Raya beserta alasannya, menonton documenter dan menjawab beberapa pertanyaan, serta terdapat pertanyaan lainnya mengenai peran anak muda dalam perkembangan bangsa.Â
Berdasarkan pertanyaan mengenai syair menarik dari Lagu Indonesia Raya 3 stanza tersebut, membuat saya mendengarkan lagi lagu Indonesia Raya dengan lebih fokus dan khidmat. Dari menonton film documenter, saya juga jadi mengetahui bahwa terdapat berbagai tantangan yang dialami berbagai sektor, salah satunya yaitu budaya seperti pada film documenter yang saya tonton yaitu Kue Tradisional: Sebungkus kisah tradisi yang kian terlupa.
Film documenter tersebut menceritakan bahwa sudah sangat jarang orang yang membeli kue tradisional, terutama dari kalangan anak muda. Padahal peran anak muda sangatlah penting dalam kemajuan bangsa, salah satunya dapat dilakukan dengan melestarikan budaya-budaya yang ada di Indonesia.
Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, sampailah saya pada hari-H Geladi Hominisasi. Di awal acara, kami menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Unpar dan berdoa terlebih dahulu, yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tata tertib dan kata sambutan. Kami juga mendengar beberapa patah kata dari Pak Andreas Doweng Bolo sebelum penjelasan mengenai tugas kelompok oleh Pak Sophan Ajie.
 Setelah mendengarkan mengenai tugas kelompok yang akan kami kerjakan, kami pun memasuki breakout room sesuai kelompok didampingi oleh fasilitator.Â
Secara kebetulan, fasilitator untuk kelompok saya adalah Pak Sophan Ajie dan kami pun diminta untuk saling berkenalan sebelum membahas mengenai penugasannya. Pembagian kelompok sendiri sudah diinformasikan satu hari sebelum acara beserta dengan tema penugasan kelompok yang berbeda-beda. Kelompok saya sendiri mendapat tema Hari Penerbangan Nasional.Â
Kami semua berdiskusi dan berbagi pendapat, walaupun sebelumnya agak canggung karena tidak mengenal satu sama lain, namun lama kelamaan kami pun mengobrol dengan lebih leluasa. Setelah berdiskusi, kami pun memasuki breakout room lain bersama beberapa kelompok lainnya untuk presentasi dan memilih presenter terbaik untuk mewakili breakout room kami.
Walaupun kelompok kami tidak menang, namun kelompok yang mewakili breakout room kami berhasil menang melawan perwakilan lainnya.Â
Menurut saya, kelompok tersebut memang pantas untuk menang. Mereka mempresentasikan temanya dengan cara yang sangat unik dan menarik, serta pesannya pun berhasil tersampaikan. Bersamaan dengan penentuan best presenter tersebut, menandakan acara Geladi Hominisasi pun telah selesai dilaksanakan. Kami pun menutupnya lagi dengan menyanyikan Hymne Unpar dan berdoa.
Setelah mengikuti geladi Hominisasi, saya jadi lebih menyadari akan pentingnya berpikir secara kritis agar tidak mudah percaya ataupun ditipu oleh orang lain, rendah hati untuk mau belajar dari orang lain dan lebih meningkatkan dan mengembangkan diri (logika dan bahasa) sehingga dapat menjadi warga negara yang berdaya juang dan bermanfaat bagi bangsa.
Menurut saya, setelah mengikuti gelada Hominisasi, sangat perlu kemampuan menggunakan logika dan bahasa sebagai warga negara karena dengan logika, orang-orang akan dapat membedakan hal-hal yang benar dan salah sehingga tidak mudah untuk dikelabui ataupun dengan mudah percaya dan bahasa yaitu bahasa Indonesia sendiri sudah menjadi identitas bagi bangsa Indonesia dan pemersatu bangsa, sehingga akan memudahkan untuk saling berkomunikasi.
Manfaat yang saya dapatkan setelah mengikuti geladi Hominisasi adalah saya belajar cara untuk berpikir secara kritis dan logis, public speaking, rendah hati untuk mau belajar dari orang lain, saya juga berkenalan dan mendapat teman baru, dan saya juga mendapat pengetahuan baru mengenai hari-hari nasional melalui presentasi teman-teman kelompok.
Kemampuan yang saya pelajari dalam geladi Hominisasi yang akan saya terapkan dalam perjalanan kuliah dengan selalu mengingat dan melakukannya dimulai dari hal-hal kecil sehingga lama kelamaan hal tersebut akan menjadi sebuah habbit, seperti saat menerima informasi tidak langsung mempercayainya namun mengecek kebenarannya terlebih dahulu, tidak malu untuk belajar dari orang lain baik dalam pelajaran ataupun hal lainnya, dan lain-lain.Â
Cara saya dalam meningkatkan kemampuan berpikir, berbahasa sebagai warga negara adalah dengan belajar mata kuliah logika dengan sungguh-sungguh dan mencoba mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, banyak membaca buku ataupun berita, dan dalam meningkatkan berbahasa adalah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar terutama jika dalam kondisi yang formal, seperti mengirim email kepada dosen, serta mempelajari dan menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa sunda, agar bahasa tersebut tidak punah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI