Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang berisi tuntutan kepada seluruh orang yang ada di dalam perusahaan untuk menjalankan dan mengendalikan perusahaan yang baik. Sistem pengendalian manajemen yang baik harus dapat membantu proses pengambilan keputusan dan memotivasi setiap orang dalam organisasi untuk mengimplementasikan konsep-konsep menyeluruh yang telah ditetapkan. Sistem pengendalian ini lebih bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih fokus dalam berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak manajemen agar tujuan perusahaan bisa tercapai.
Tugas terpenting manajemen melalui pengendalian manajemen adalah mengupayakan tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Tujuan dari perancangan sistem pengendalian manajemen adalah memastikan proses pekerjaan dilakukan sesuai rencana dalam job description, memastikan keamanan aset perusahaan, memastikan ketelitian dan keabsahan data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan daya akuntabilitas. Selain itu, tujuan lain dari penerapan sistem pengendalian ini adalah untuk memperbaiki segala sesuatu yang menyimpang dari rencana awal, memberi stimulus agar semua orang dalam perusahan patuh terhadap kebijakan, perencanaan, prosedur, aturan, dan ketentuan yang ditetapkan. Serta memastikan tujuan yang dicapai sesuai yang direncanakan.
Dalam sistem pengendalian manajemen terdapat beberapa unsur yang saling terhubung antara satu sama lain sehingga membentuk sebuah proses kerja, yaitu:
- Detektor merupakan alat yang digunakan perusahaan dalam mengidentifikasi apa yang sebenarnya terjadi dalam suatu proses pengendalian manajemen yang ada di sebuah perusahaan atau organisasi.
- Selektor merupakan alat yang digunakan perusahaan untuk menilai signifikansi tentang apa yang terjadi atau peristiwa yang sedang terjadi di dalam proses pengendalian manajemen.
- Efektor merupakan alat yang digunakan perusahaan untuk mendorong perilaku maupun tindakan tertentu ketika aktivitas yang dilakukan tidak sesuai dengan pedoman atau patokan yang ada.
- Komunikator merupakan alat yang digunakan untuk melakukan transmisi informasi antara bagian detector menuju assessor ataupun sebaliknya.
Sistem pengendalian manajemen juga memiliki berbagai faktor yang mempengaruhi dalam perancangannya. Faktor -- faktor tersebut seperti ukuran dan penyebaran enterprise, struktur organisasi, delegasi dan desentralisasi, sifat dan pembagian operasi, serta jenis pusat tanggung Jawab. Selanjutnya sesuai dengan judul diatas, kami akan melakukan analisa terhadap sistem pengendalian manajemen PT Ciputra Development Tbk.
 PT Ciputra Development Tbk. (Perseroan) merupakan perusahaan properti ternama di Indonesia. Perusahaan ini bermula dari perusahaan pengembang proyek perumahan dan komersial berskala besar yang dirintis oleh Dr. (HC) Ir. Ciputra beserta keluarga. Dengan menerapkan strategi yang kokoh dan kinerja terarah, kini Perseroan telah berkembang dan dikenal sebagai perusahaan properti terdepan di Indonesia.  PT Ciputra Development Tbk. (Perseroan) senantiasa menjalankan bisnis dengan berpegang pada filosofi dan nilai-nilai utama Perseroan yaitu Integrity, Professionalism, dan Entrepreneurship.
- Integritas yaitu berperilaku secara utuh sesuai moral dan etika
- Profesionalisme yaitu berkompeten dan bertanggung jawab untuk memberikan hasil yang terbaik
- Entrepreneurship yaitu berbisnis secara inovatif dan berkelanjutan
Melalui nilai-nilai tersebut, Perseroan tidak saja menjalankan setiap proyek yang dikelola berdasarkan target, tetapi senantiasa mengutamakan kualitas dan keindahan sehingga berhasil mendapatkan posisi istimewa sebagai perusahaan properti terdepan di hati masyarakat luas.
Analisis Sistem Pengendalian Manajemen PT Ciputra Development Tbk. (Perseroan)
Pada perusahaan PT Ciputra Development Tbk ini implementasi sistem pengendalian internalnya dapat dilihat melalui perusahan yang berpedoman pada kebijakan dan prosedur yang berlaku umum untuk setiap departemen/bagian yang terkait operasional maupun keuangan. Adapun tujuan dari pengendalian internal dalam lingkup Perseroan adalah untuk memastikan bahwa semua sistem, prosedur, kaidah dan norma telah berjalan dengan baik di semua organ dan seluruh personil Perseroan. Melalui sistem pengendalian internal yang baik, Perseroan berhadap dapat mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Sistem pengendalian internal pada PT Ciputra Development Tbk juga dilakukan untuk memastikan keandalan pelaporan keuangan dan menyiapkan laporan keuangan yang ditujukan untuk keperluan eksternal sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
Implementasi pengendalian internal pada PT Ciputra Development Tbk merujuk pada standar internasional, yakni kerangka COSO. Hal ini merupakan salah satu bentuk implementasi tata kelola perusahaan yang baik dalam mencegah terjadinya kecurangan dalam proses bisnis. Untuk mengontrol dan meminimalisir risiko yang ada dalam pengendalian keuangan dan operasional, PT Ciputra Development Tbk menerjemahkan pengendalian internal dalam bentuk prosedur dan kebijaksanaan yang jelas. Berdasarkan COSO framework, pengendalian internal di Ciputra Development Tbk terdiri dari lima komponen yang saling berhubungan yaitu:
- Control Environment, Komponen ini bertindak sebagai dasar Pengendalian Internal yang menyediakan arahan bagi Perseroan dan memberikan pengaruh akan kesadaran pengendalian dari individu yang ada di dalam Perseroan.
- Monitoring, Yaitu suatu kegiatan yang berlangsung secara berkelanjutan, evaluasi secara terpisah atau kombinasi dari keduanya. Proses ini dilakukan untuk menentukan kualitas kinerja pengendalian internal yang mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu serta pengambilan tindakan perbaikan.
- Risk Assessment, Yaitu membentuk suatu fondasi untuk mengidentifikasi pengelolaan risiko dan melakukan analisis risiko yang relevan.
- Control Activities, Yaitu memberikan suatu tingkat keyakinan akan adanya tindakan yang diperlukan dalam rangka menanggulangi risiko.
- Information and Communication, Yaitu menyediakan informasi yang relevan dalam pelaporan keuangan yang meliputi sistem akuntansi yang berisi metode untuk melakukan identifikasi, penggabungan, analisis, klasifikasi, pencatatan dan pelaporan transaksi serta menjaga akuntabilitas aset dan kewajiban.
PT Ciputra Development Tbk mengimplementasikan sistem pengendalian manajemen untuk mewujudkan tujuan perusahaan yang dapat dilihat dari beberapa aspek. Salah satunya adalah Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) di setiap aspek usaha merupakan sebuah hal yang penting bagi Perseroan. Dengan menerapkan praktik Good Corporate Governance yang tepat dan terarah, maka Perseroan mampu menciptakan pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan. Praktik Good Corporate Governance Perseroan mencakup organ-organ yang memiliki peran, tugas dan kewajibannya masing-masing, sehingga seluruh organ yang terlibat dapat saling melengkapi dengan tetap mempertahankan independensi dan integritasnya.
Terdapat praktik GCG Perseroan yang berlandaskan pada 5 (lima) prinsip yaitu  :
- Transparansi, dimana pada penerapannya Perseroan telah menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya.
- Akuntabilitas, dimana penerapannya Perseroan telah menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ Perseroan dan semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, nilai-nilai, dan strategi.
- Responsibilitas, dimana penerapannya organ Perseroan telah berpegang pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan Perseroan.
- Independensi, dimana penerapannya masing-masing organ Perseroan telah menghindari terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif.
- Kewajaran dan kesetaraan, dimana penerapannya Perseroan telah meminta pemangku kepentingan untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan Perseroan serta membuka akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip transparansi dalam lingkup kedudukan masing-masing.