Dan bagi siapapun kita, gender apapun kita, belajarlah untuk tidak menghakimi laki-laki yang sedang rapuh. Tugas kita bukan menjadi hakim yang berkata "seharusnya begini, seharusnya begitu". Dengarkan dulu, karena mereka butuh waktu untuk mengeluarkan beban yang terasa pilu. Setelah reda barulah diskusi yang lebih rasional agar arah langkah lebih menentu. Sebab sedih bukan untuk disangkal, tapi bukan pula untuk dilarut.
Jadi bagi kalian para lelaki, jangan takut ketika kamu terlihat rapuh. Bersedihlah, karena itu tandanya bahwa kita manusia. Tapi seperti, judul lagu musisi indie Indonesia, marilah Sedih Secukupnya.
Sekian.
Salam sehat mental.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H