Mohon tunggu...
Reni P
Reni P Mohon Tunggu... Buruh - Saintis yang lagi belajar nulis

Seneng guyon Visit renipeb.medium.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Jangan "Segitunya" dengan Bahasa Arab

11 September 2018   19:41 Diperbarui: 13 September 2018   18:32 3689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa terlahir dari kesepakatan masing-masing kelompok

Ratusan bahasa tercipta dari bentukan budaya yang disepakati dan dimengerti oleh suatu kelompok. Indonesia dengan bahasa Indonesianya sendiri, diserap dari berbagai keheterogenan bahasa-bahasa inlander yang bernaung dalam kedaulatan negara ini, ditambah dari bahasa yang datang dari negeri-negeri yang pernah singgah, baik untuk berdagang, menyebarkan agama, atau menjajah.

Kita bisa temui kata seperti: ibadah, berkat, kitab, rok, handuk, wortel, sekolah, kantor, om, tante, dipinang, dll dari bahasa yang bisa kita temui pula dalam bahasa Arab, Belanda, Sunda, Melayu atau bahasa lainnya yang pernah bersentuhan dengan kehidupan sosial Indonesia di masa lampau.

Keminggris pun bukan sesuatu yang tiba-tiba lahir menjadi bahasa a la anak Jaksel yang literally gado-gado.

Seperti yang pernah diriset di salah satu artikel tirto.id latar belakang, sosial, budaya, gaya hidup anak-anak Jakselberasal dari keluarga yang sering bersentuhan dengan kegiatan-kegiatan berbahasa Inggris, baik pekerjaan maupun sekolah yang bertaraf internasional.

Begitu juga bahasa Arab, bahasa padang pasir ini bukanlah bahasa yang lahir bersamaan dengan agama Islam. Islam turun jauh belakangan sebelum bahasa Arab terbentuk.

Masyarakat pagan Quraisy tentu bukan masyarakat yang tak berbahasa, justru sebelum Islam terwahyukan, kumpulan manusia-manusia nomaden ini sudah mengenal sastra, hingga kekayaan kosakatanya jauh bila dibandingkan dengan bahasa Indonesia.

Untuk menyebutkan istilah unta saja, bisa hingga ratusan kata yang merujuk pada hewan yang sama. Tapi, untuk kosakata terkait teknologi 2000-an, Bahasa Arab pun kebanyakan menyerap dari Bahasa Inggris yang lebih maju dalam menciptakan realitas teknologi terkait, seperti telepon atau pun komputer.

Pengguna Bahasa Arab Tidak Hanya Orang Islam

Selain pengkultusan itu memang tidak baik, memang faktanya tidak semua yang berbahasa Arab adalah orang Islam. Apalagi sangat lucu kalau diterjemahkan sebagai orang suci.

Kalau begitu logikanya, harusnya orang Arab tidak usah diturunkan wahyu, toh mereka sudah pandai berbahasa Arab sejak lahir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun