Tuhan..
bagaimana bisa aku masih begitu mencintainya, meski aku tidak tahu apa-apa tentang nya?
Apakah ini adil bagiku?
Menabung rasa sendirian
Menimbun berjuta rindu
Mencemar rasa keliru
Langkah demi langkah
Semua tak berarti
Sampai aku rasa
Semua telah mati
"Rina Wati Suri" dalam atlasku
Masih sangat teringat
Tak lupa dengan tawamu
Yang menghiasi tatkala dulu
Kami berada di surau yang sama
Surau yang tak pernah bosan kusapa
Tahu kenapa?
Karna ada dirimu
Rasanya pelangi datang padaku hari ini lebih cerah
Aku tak tau harus bagaimana
Karna pelangi ku sesungguhnya sudah tercipta bertahun tahun lalu
Nampaknya aku salah,
Pelangi tetap teguh cerah di hadapanku
Setiap hari itu datang
Hanya kau lah insan yang kuingat dengan cara unik
"aku harus melihatmu hari ini"
Begitulah aku
Apakah kamu ingat?
Apakah kamu tahu?
Aku tak peduli dengan jawaban nya
Yang kupeduli, kamu tak berubah
Dari pandanganku
Bilang saja aku bodoh
Mungkin itu kata yang tepat
Untuk sebuah rasa
tanpa pernah kau balas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H