Adat Sunda - Desa merupakan salah satu bagian dari Negara Indonesia, Desa berada di daerah-daerah sering orang bilang kampung. Desa itu merupakan tempat perkumpulan orang-orang atau pemukiman yang dimana masih suasana alamnya hijau dan pemandangan begitu indah, bagi siapapun yang melihatnya dan menghirup udara sejuk akan terasa segar, betapa indah ciptaan Tuhan.Â
Warga Desa yang mayoritas penduduknya adalah petani, sehingga kehidupannya pun ada yang masih mempertahankan adat istiadat dan budaya dari leluhur atau nenek moyang yang harus dijaga, rawat dan lestarikan.Â
Salah satu budaya yang sampai saat ini tidak akan hilang, walaupun kini era digitalisasi yang mana serba canggih namun warga desa juga jangan sampai tertinggal dengan arus perkembangan zaman yang kian makin canggih.
Sudah kita ketahui bahwa negara Indonesia memiliki gas elpiji yang mana mempermudah agar memasak lebih ringan. Akan tetapi beda halnya dengan gadis ini yaitu gadis asal dari Desa sejak kecil sudah biasa berdampingan dengan tungku dan kayu bakar. Sebagian orang menganggap bahwa masak nasi gunakan kayu bakar lebih rumit ketimbang gunakan kompor gas.Â
Gadis ini sudah biasa belajar hidup sederhana, dalam artian sederhana disini bukan berarti miskin namun lebih ke cukup. Ketika di konfirmasi bahwasanya gadis tersebut juga mempunyai kompor gas, namun lebih memilih untuk memasak gunakan kayu bakar.Â
"Ketika memasak dengan kayu bakar rasanya lebih nikmat dan mempunyai aroma khas, contoh masak nasi gunakan kayu bakar rasanya akan beda dengan gunakan kompor gas" Kata Gadis (11/01/2022).
Hal ini menjadi sebuah tradisi di desa, ketika harga gas Elpiji mahal mereka akan beralih gunakan kayu bakar. Kayu bakar gratis dan bisa mencari di hutan terdekat. Jadi ada simpanan, yang awalnya uang jatah untuk beli gas karena gunakan kayu bakar maka uang tersebut bisa ditabungkan. Ternyata tidak hanya masak nasi yang bikin enak, masak makanan lain juga enak.Â
Saat ditanya apakah malu masak gunakan kayu bakar dan tungku?Â
dengan sangat murah senyum dan penuh kebahagiaan.
 "Saya tidak pernah malu, justru saya bangga" Katanya.
Pengalaman yang dapat diambil dari kisah gadis yang memilih masak gunakan kayu bakar terdapat beberapa poin penting menjadi sebuah pembelajaran yaitu :Â
1. Jadilah manusia yang hidup sederhana dan berkecukupan.
2. Ikuti perkembangan zaman dan lestarikan budaya tradisional.
3. Jangan pernah malu.
4. Walaupun menghadang segala rintangan hidup, jika sudah dilatih maka akan kuat menghadapinya.
Semoga cerita tersebut dapat menginspirasi banyak orang, walaupun sederhana cerita tersebut namun dapat menyentuh siapapun yang membacanya.Â
Sumber : Dari berbagai sumber.
Terima kasih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H