Mohon tunggu...
Shii Koo
Shii Koo Mohon Tunggu... -

hanya harapan.. keinginan...dan usaha yang dapat membawa kita pada kemajuan!bukan kemunduran.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cahaya di Ujung Senja

15 Mei 2015   10:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:02 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku tak bisa menghindari pertemuan kita...

karena aku tak tahu kapan dan dimana itu terjadi...

seandainya aku tak bertemu denganmu...pedihku,sakitku,takkan menderita sesakit ini.

jantungku terasa sesak tak berdaya...

nafasku terasa terdiam sejenak untuk mengingatmu...

perjumpaan itu membawaku kedalam indahnya melihatmu dalam lamunku...

tak bisa kupungkiri,wajahmu menyejukkan hatiku...

membuat amarah ini tak berdaya...

mimpiku terlalu jauh...

sampai Tuhan tak rela aku terlalu bermimpi seperti ini...

ia mengambilmu dari hatiku,jiwaku,asmaraku,bahkan dari lamunku..

namun bayangmu masih membekas dalam lubuk hatiku...

di dalam sudut mata yang mungkin orang lain takkan bisa melihatnya...

entahlah lagi-lagi aku merasakan kematian mengikutiku sejengkal demi sejengkal di atas kepalaku..

aku rela,jika ia mempertemukan kembali kita di dalam keindahan..

aku mati,saat aku tak dapat merasakan sapaanmu lagi..

aku mati,saat tak bisa melihatmu lagi meski dalam angan..

aku mati,saat tak bisa lagi melihat senyum indahmu...

aku sangat mati,saat tak bisa menyatakan aku sayang kepadamu...

kamu terlihat indah di sudut sana...cahaya yang pernah kau berikan padaku.Aku titip kembali untukmu...

semoga kamu bahagia sayang....aku begitu mati saat membayangkanmu.

Aku yang merinduimu di hari ke lima...kamu meninggalkanmu.

aku sangat ingin mengatakan kalau aku butuh kamu...

aku rindu kamu...

aku sayang kamu..,

namun aku tak bisa mendapatkan lagi kesempatan itu untuk mengatakannya aku begitu membutuhkanmu dan menyayangimu..

to: endless...cahaya lilinku,senyumanku,bayanganku..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun