Mohon tunggu...
Reni Marlina
Reni Marlina Mohon Tunggu... -

Writer Executive Media

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

21st Menabung Rindu

31 Maret 2017   11:03 Diperbarui: 1 April 2017   06:32 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Depok, (21/12/12) ini adalah sebuah artikel yang ku persembahkan untuk semua para pembaca. Dimana, larangan ii “LANGIT” setiap hari nya menerangi bumi dengan cahaya nya. namun, juga memberikan kegelapan kepada penghuni bumi. Dimana sosok langit akan di rindukan dengan kehangatan dan kesejukannya. Ya! Dia lah Rindu.

Sepasang sejoli yang memadu kasih. Mungkin sebagian orang memaknai nya ini adalah sesuatu yang buruk. Ya! Buruk. Karena dalam islam sendiri, tentu sudah tahu bahwa memadu kasih dengan bukan mahram nya adalah haram. Jelas! Dalam Al-Qur’an.

“Mungkin, jika langit tak saja merindu. Cukup ku tabung rindu ini. Sampai yang Allah Persiapkan di Lauhul Mahfudz sana datang menemui keluargaku di rumah”

Hijrah itu memang sulit. Jika seinstan mie instan. Bahkan mie instan pun sebelum di makan tak seintans yang di bayangkan. Begitulah dengan Hijrah. Selalu ada proses dan tahapan nya dalam berubah menjadi lebih baik.

Masih pacaran ? sebenernya pacaran ada sejak abad kapan sih. Itu budaya Negara Indonesia kah ? yang notabena nya mayoritas penduduk muslim. Bukan, Indonesia tak secacat itu. Budaya Indonesia ramah dan santun. Budi pekerti, baik akhlak nya. namun, pada realita nya pacaran memang sudah lazim di kalangan masyarakat kita. Terutama pada kalangan remaja.

Sudah, kembali kepada si “LANGIT” yang tadi nya memutuskan untuk meninggalkan seseorang yang ia cinta itu. Demi ketaatannya kepada sang pecipta ia pun meninggalkan yang orang bilang “Sepasang Sejoli” itu kemudian ia tabung rindu itu dalam-dalam. Ia putuskan untuk menabung rindu itu dalam sebait doa.

Hijrah! Ya.

Semenjak berada dalam lingkaran itu aku merasakan ketaatan dan keistiqamahan yang harus ku jaga. Sampai tua nanti, sampai generasi ku juga merakan apa yang ku rasa. Sampai generasi ku mengisi masa muda dan masa remaja nya tanpa si “LANGIT” yang lazim di sebut pasangan sejoli. Itu bukan pasangan, belum ada ikatan yang halal antara si “LANGIT”.

Hijrah! Ya.

Si “LANGIT” pun meninggalkan pasangannya demi ketaatan kepada peciptanya. Mari tabung rindu kepada siapapun itu sedalam-dalam nya. dalam sebuah bait doa.

Sekian,

Reni Marlina (Writer Executive Media)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun