Mohon tunggu...
Renike Widya
Renike Widya Mohon Tunggu... lainnya -

an ordinary people with an extraordinary gifts.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

I Want My "Comfie" Public Transportation

25 April 2012   09:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:07 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalanan macet,ngantri dimana-mana,emosi gampang tersulut,raut wajah yang ditekuk,,,

Gambaran diatas sering kali kita lihat di jam-jam aktifnya para pekerja. Coba perhatikan raut muka para pekerja di pagi hari dan di sore hari.

Menikmati suasana  seperti itu membuat saya terkadang senyum sendiri dan bertanya-tanya...apa ya yang ada di dalam pikiran setiap orang.Akan menjadi unik jika digambar dalam bentuk kartun dengan mimik muka yang bervariasi.

Saya mencoba memposisikan diri saya sebagai 'junior researcher"....

Melihat jumlah pekerja yang beredar di CBD (Central Business District),saya mulai lagi dengan pertanyaan..

"Nyamankah transportasi publik yang diberikan oleh pemerintah kepada rakyat?"Langsung saja saya jawab...."Ah,ga bangetttttthhh!!!" Mau dibahas darimana?? Angkot, Metromini,Kopaja,BusTJ....ah semuanya sama saja.

Mari dibahas dari model yang ter-gress dan ter-anyar...

1.BusTJ

TJ (singkatan dari Trans Jakarta) sih salah satu yang disediakan oleh pemerintah buat masyarakat. Tapi, dengan Rp.3,500,- muka saya mulai berpikir..Apakah bisa dengan Rp.3,500,- bus yang nyaman ini akan mempertahankan kenyamanannya? Curiga beberapa tahun ke depan nasibnya akan sama dengan bus yang mulai "batuk-batuk".Ada yang sompel,ada yang meledak meletus...(kacau banget deh ni!!)

Supaya ga dianggap orang yang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun