Mohon tunggu...
Reni Dian Natalia
Reni Dian Natalia Mohon Tunggu... -

mahasiswa komunikasi UPN "V" Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ada Pelangi di Monumen Jogja Kembali

16 Januari 2012   12:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:49 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cahaya lampion warna-warni di monumen Jogja Kembali seakan mempercanti stupa raksasa itu di malam hari. Aneka bentuk hiasan lampion yang indah serta lampu kerlap-kerlip mengitari area monumen dengan cahayanya yang elok.

Monumen Jogja Kembali tak lagi sepi di malam hari. Banyak sekali pengunjung yang datang meski cuaca sedikit dingin karena hujan rintik-rintik. Pasangan muda-mudi hingga anak-anak yang datang beserta orangtuanya seakan terhanyut menikmati siraman cahaya lampion dengan aneka bentuknya.

Peter Saragih (45) pengunjung asal Banguntapan mengatakan dirinya membawa anak-anak ke taman pelangi agar anak-anaknya dapat menikmati lampion dengan bentuk-bentuk lucu sekalian untuk melihat monumen, namun sayangnya monumennya tidak buka”.

Peter juga menambahkan alangkah akan lebih bagusnya jika monumen ikut buka ketika malam hari, karena event ini bisa dijadikan ajang menarik minat pengunjung untuk lebih dekat dan mau menikmati musium-musium sebagai ajang rekreasi, baik itu rekreasi siang ataupun malam hari.

Sementara itu, Anabella (17) yang datang bersama dengan kawan-kawannya mengatakan “belum pernah datang ke monumen sejak berusia 5tahun, terakhir datang kesini waktu TK”. Sekarang baru datang lagi itupun karena ingin mengunjungi taman pelangi, kalau taman pelanginya tidak ada, ya saya mungkin tidak akan berkunjung kesini.”

Alasan yang dikemukakan Anabella dan kawan-kawannya jarang mengunjungi musium karena musium sangat sepi dan bahkan berbau horor saking seramnya, bahkan sedikit tidak menarik. Kalau mau mengetahui sejarahnya bisa dibaca di buku pelajaran, ungkap mereka.

Pengelola musium hendaknya bisa lebih pandai lagi dalam menjaring wisatawannya. Event-event seperti taman pelangi dirasa mampu menarik minat pengunjung. Akan lebih baik lagi jika event tersebut dibuka tidak hanya malam hari saja, karena musium tutup saat malam. Atau mungkin bisa juga musium dibuka hingga malam, sehingga pengunjung yang hadir bisa sekalian mengunjungi musium tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun