Mohon tunggu...
Reni AyuningtyasWidiastuti
Reni AyuningtyasWidiastuti Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

FISIP UAJY

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jurnalisme Masa Depan

16 Februari 2020   22:28 Diperbarui: 17 Februari 2020   12:52 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : freepik.com

Perkembangan teknologi tentunya mengubah segala aspek kehidupan termasuk pada bidang jurnalistik. Perubahan tersebut jelas terlihat pada bentuk produk jurnalistik, pola konsumsi audiens, serta skill yang harus dimiliki dari seorang jurnalis masa kini.

Pada awalnya, dunia jurnalistik tidak memprepediksi bahwa perkembangan teknologi akan mengubah cara media dalam membuat beritanya.  Mereka juga tidak memprediksi bahwa alat-alat digital dapat membantu para jurnalis untuk lebih leluasa dalam menuliskan informasi yang mereka tulis atau dibuat, sehingga dapat memperlengkap data yang mereka punya.

"You need digital skills, but you also need the ability to think digitally" --Jonathan Landman

Berawal Dari Kemunculan Internet

Hampir seperempat populasi manusia di dunia telah terhubung dengan internet, dan dalam perkembangannya, setiap tahun ada 200 juta orang bergabung dalam revolusi yang terjadi di dunia daring.

Google mengatakan bahwa internet adalah sarana penunjang komunikasi yang paling cepat berkembang. Pada tahun 1983, ketika internet sudah dapat diakses secara umum, sudah ada 400 server di sana (dalam The Future of Journalism). Sekarang, sudah ada lebih dari 600 juta server di dunia.

Perkembangan internet ini tidak dapat dihindari, sehingga sebagai pekerja media, apabila kita tidak bisa bekerja dengan multiplatform, maka kita akan tergerus arus dan ditinggalkan karena dianggap sudah tidak relevan.

Dari riset yang telah BBC lakukan di Inggris kepada anak muda (antara 11 -- 30 tahun), 74%-nya lebih memilih untuk tidak memiliki televisi dibanding kehilangan internet. Maka dari itu, potensi media daring sudah semakin tinggi dan tidak dapat dihindari.

Tantangan dan Keterampilan Khusus

Pada umumnya, para pekerja media seperti editor dan jurnalis merasa tertantang secara teknis untuk berubah menjadi jurnalisme multiplaform. Charles Arthur, editor The Guardians mengatakan bahwa para pekerja media harus meluangkan waktu mereka untuk belajar koding/program komputer. Intinya, jurnalis di masa depan harus memiliki keterampilan khusus untuk menguasai medium yang mendukung pemberitaan mereka.

Perkembangan ini pun harus menuntut perusahaan media untuk memperjelas pencapaian mereka dalam jurnalisme multiplatform. Hormati dan pergunakan teknologinya sehingga memiliki manfaat untuk mengembangkan media, tidak sekedar memiliki alatnya tanpa mengetahui cara membuat sebuah kisah menjadi lengkap dan menarik bagi audiens.

Apabila dalam situasi mendesak harus segara mengirimkan informasi, perusahaan juga bisa memanfaatkan media sosial agar dapat menghalau audiens secara cepat dan dengan jangkauan yang luas. Strategi yang baik adalah dengan cara mengetahui potensi para pekerja media dan menambahkan tim multimedia dalam struktur ruang redaksi.

Maka dari itu, jurnalis masa kini dan di masa depan, harus memahami dan siap dengan apa yang akan dihadapi mereka kemudian. Media pun harus 

(dalam 8 Must-Have Traits of Tomorrow) : 

1. Mengetahui Peluang Bisnis di Masa Depan

Karena pola konsumsi audiens sudah bergeser ke digital, maka media harus mengikuti perkembangan tersebut. Jurnali harus mengetahui perubahan konten dan perubahan bisnis tersebut. Mereka harus memahami cara mengejar peluang komersial yang berkaitan dengan konten, kata Steve Buury, Pelatih inovasi C3 di Gazette Communications (dalam 8 Must-Have Traits of Tomorrow)

2. Programmer

Untuk melakukan transisi yang baik dari media konvensional ke digital, ada baiknya media mulai memiliki programmernya masing-masing. 

Orang-orang ini mampu untuk mengambungkan program komputer yang dapat mengirimkan pemberitaan secara cepat dan saling bertautam, bahkan dapat membangun storytellingnya sendiri.

Mereka juga mampu membangun platform yang menyajikan berita .


3. Berifikiran Terbuka

Tantangan jurnalis sekarang adalah untuk berfikiran terbuka dalam membuat kontennya untuk membangun konektivitas dengan audiensnya,

Jurnalis harus bisa mencoba dan mengeksplor pertalan baru untuk mendukung pembuatan storytelling berbasis multimedia di berbagai platform.

4. Multimedia Storyteller

Jurnalis sekarang harus memiliki keterampilan multimedia agar bisa bercerita melalui teks, video, grafik, audio, dan foto. 

 

Podcast

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun