Mohon tunggu...
Reni Aulia
Reni Aulia Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

saya adalah seorang sarjana ilmu komunikasi sebuah perguruan tinggi swasta. saya suka membaca dan sedikit menulis. saya sangat suka minum kopi dan saya memiliki 11 ekor kucing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Israel Berulah, Mengembalikan Ingatan pada Misteri Konspirasi Hitler (bag 1)

20 September 2014   20:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:07 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="227" caption="Adolf Hitler sang Diktator Jerman"][/caption] Sejak beberapa bulan lalu Israel kembali melancarkan serangan ke jalur gaza alih-alih akan menghancurkan hamas. Namun apa tujuan Israel yang sebenarnya kita tidak tahu, apakah benar-benar ingin menyerang kelompok hamas atau ingin meratakan tanah Palestina. Hal tersebut membuat banyak kalangan geram, bukan hanya kaum muslim namun juga orang-orang non muslim yang anti Israel atau anti yahudi. Tidak dapat dipungkiri kalau Israel adalah bangsa yang kejam dan bisa dikatakan berhati dingin. Bila kita kembali pada masa kekuasaan Hitler, pada Perang dunia II dia melakukan pemusnahan terhadap kaum yahudi yang berada di Eropa Timur yang terkenal dengan nama peristiwa "Holocaust". Pembantain besar-besaran yang dilakukan oleh Hitler terhadap 6,3 juta yahudi pada masa itu. Pembantaian terhadap kaum yahudi dilakukan dengan berbagai cara. bahkan terdapat peraturan hukum yang berisi tentang keberadaan orang yahudi dalam masyarakat sipil Jerman yaitu Hukum Nuremberg, dimana peraturan tersebut telah diberlakukan selama bertahun-tahun sebelum Perang Dunia II. Pada masa itu didirikan "Kamp Konsentrasi" yang berfungsi sebagai tempat para tahanan yahudi. Dalam kamp itu mereka melakukan kerja paksa hingga mati karena kelelahan dan terserang berbagai penyakit. Tidak hanya itu, mereka juga dikurung dalam kamar yang diisi gas beracun. Banyak kalangan menyebut bahwa pembunuhan Yahudi secara massal adalah sebuah konspirasi dan kebohongan paling besar yang mereka rancang sendiri sebelum mendirikan negara Israel. Dengan berkembangnya isu tentang peristiwa Holocaust tersebut, maka akan membuat dunia menaruh simpati pada kaum Yahudi. Namun pada dasarnya perangai atau sifat orang Yahudi adalah mereka sanggup berkorban apa saja termasuk nyawa , demi kepentingan kaum mereka. Setelah peristiwa Holocaust itu mereka pergi ke Palestina dan mendirikan negara Israel di atas tanah Palestina yang bukan hak mereka. Diragukannya peristiwa Holocaus juga dikarenakan hasil tes DNA dari seorang petani Austria yang bernama  Norbert H. yang merupakan sepupu Hitler. Tes tersebut menunjukkan DNA jenis Haplopgroup E1b1b (Y-DNA) yang ditemui pada kedua lelaki itu jarang ditemui di Jerman dan Eropa Barat. Jenis DNA tersebut biasanya ditemui dalam penduduk Barbar di Maghribi, Algeria, Libya dan Tunisia termasuk Kaum Yahudi Ashkenazi dan Sephardics. “Itu merupakan hasil yang sangat mengejutkan. Sulit membayangkan bagaimana pendukung dan penentang Hitler menerima hasil tes ini,” kata pakar genetik, Ronny Decorte yang mengesahkan hasil uji DNA tersebut  dan menegaskan bahwa kemungkinan diktator Jerman tersebut  juga memiliki darah keturunan Afrika Utara. Dan hingga saat ini masih timbul pertanyaan "Yahudi mana yang dibantai oleh Hitler?" hanya penelitian pakar sejarah yang dapat membuat sejarah baru. “Saya bisa membunuh semua bangsa yahudi ketika saya berkuasa, tapi saya tinggalkan sedikit untuk kamu supaya kamu tahu seperti apa bangsa Yahudi sebenarnya dan mengapa saya membunuh mereka,”

- Adolf Hitler.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun