Malang - Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Malang setelah pelaksanaan perkuliahan dan PPL 1 PPG Prajabatan Gelombang 2 mengadakan “Diklat Wawasan Kebhinekaan Global” secara luring. Diklat diikuti oleh seluruh mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 yang dilaksanakan mulai tanggal 10-14 April 2023.
Kita tidak bisa memanen perdamaian jika kita tidak menanam benih untuk mencapai perdamaian kita harus mengajarkan perdamaian -Video Pengantar Panduan Penanaman Nilai Keberagaman GTK
Diklat Wawasan Kebhinekaan Global di kelas IPA 002 ini dilaksanakan di gedung kuliah Pascasarjana A21 pada Selasa, 11 April 2023. Melalui kegiatan Diklat Wawasan Kebhinekaan Global ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman toleransi dan menumbuhkan sikap toleran pada guru dan tenaga kependidikan serta menjadikan guru dan tenaga kependidikan (GTK) sebagai agen promosi toleransi kebhinekaan.
Melalui Diklat Wawasan Kebhinekaan Global ini juga diharapkan dapat memberikan pengalaman kebhinekaan yang bisa diterapkan dan diperkuat dalam lingkup lingkungan pendidikan dimana kepala sekolah dan guru bertugas, sehingga tercipta budaya saling menghargai akan keragaman sebagai langkah awal untuk menciptakan sekolah yang aman dan nyaman.
Acara Diklat Wawasan Kebhinekaan Global ini membahas 5 materi. Materi 1 dan 2 disampaikan oleh Kaprodi Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang yaitu Bapak Habiddin, Ph.D dengan membahas topik materi Dunia yang Berwarna dan Indonesia yang Harmoni. Kedua topik tersebut saling berkesinambungan yang menjunjung tinggi pentingnya menanamkan toleransi terhadap keragaman dalam diri masing-masing individu.
Materi 3, 4 dan 5 disampaikan oleh Dosen Jurusan Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang yaitu Bapak Dr. Ridwan Joharmawan, M.Si dengan membahas topik materi Damai Dimulai Dari Diri, Sekolahku Bhinneka, dan Sekolahku yang Damai. Ketiga materi tersebut penting karena berkaitan dengan cara untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang harmonis.
Setiap materi tersebut disajikan dalam 5 tahapan, antara lain:
MULAI DARI DIRI: Mengajak peserta memahami masalah berdasar pengalaman diri sendiri, di sini akan ada pertanyaan pemantik yang bersifat reflektif untuk membantu peserta memahami konteks persoalan;
AKTIVITAS: Memberikan konteks yang lebih nyata kepada peserta lewat permainan, peserta akan terlibat dalam permainan ini dan merasakan langsung akan problem yang dihadapi;
REFLEKSI: Menceritakan secara jujur kesan yang didapatkan dari permainan (minigame) yang baru diikuti, dan mengkonstruksikan dalam pengalaman hidup masing-masing peserta;
ANGGITAN: Mengetengahkan ide/gagasan terkait keragaman, menyuguhkan data dan fakta serta teori, kejadian atau peristiwa terkait kebhinekaan dalam konteks global, serta dampak dari adanya keragaman pada diri sendiri.
IMPLEMENTASI: Mengajak kepada peserta mengimplementasikan konsep dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat yang diharapkan setelah melalui serangkaian kegiatan tersebut bagi peserta PPG sendiri adalah dapat memperkuat pemahaman guru baik secara konseptual maupun praktis akan terciptanya budaya toleransi yang didasarkan atas penghargaan akan nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai ajaran agama, nilai-nilai budaya atau local wisdom, dan praktik baik yang sudah dilakukan oleh penggerak pendidikan di Indonesia sehingga peserta program dapat berkontribusi dalam ikut aktif mempromosikan budaya toleran baik di lingkungan sekolah maupun kelas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H