Mohon tunggu...
Reni Agustina
Reni Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang menyukai sastra.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implikasi Ilmu Pragmatik dalam Memahami Makna Komunikasi Kakak dan Adik di Rumah

21 Desember 2024   19:56 Diperbarui: 21 Desember 2024   19:54 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Istilah Pragmatik tentu sudah tak asing bagi kalangan mahasiswa dan kalangan perguruan tinggi. Bagi sebagian orang mungkin akan asing dengan istilah tersebut. Bagi pembaca yang ingin mendapat pengetahuan baru tentang Pragmatik, artikel ini akan mengupas arti Pragmatik beserta contoh penerapan pragmatik dalam komunikasi sehari-hari.

Definisi pragmatik menurut pandangan Wijana (1996) adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, artinya mempelajari bagaimana kesatuan kebahasaan digunakan dalam komunikasi. Sementara itu, Levinson (dalam Wijana, 1996) juga mengutarakan opininya mengenai definisi pragmatik yang berarti sebuah studi terhadap semua hubungan antara bahasa dan konteks yang digramatikkalisasikan atau ditandai di dalam struktur bahasa. Setelah mengetahui arti pragmatik berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi fokus kajian dari ilmu pragmatik adalah konteks yang melatarbelakangi sebuah komunikasi. 

Manusia berkedudukan sebagai makhluk sosial tentu sering terlibat dalam berbagai macam interaksi komunikasi, baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Perlu kita ketahui bahwa ilmu pragmatik juga mengkaji mengenai kesopanan berbahasa. Berbicara mengenai kesopanan berbahasa, tentu kita sebagai manusia yang hidup di tengah-tengah masyarakat pasti erat kaitannya dengan interaksi sosial. Untuk membangun kegiatan komunikasi yang baik, perlu memegang prinsip kesopanan berbahasa. Kesopanan dalam berbahasa tidak hanya diterapkan dengan mengeluarkan kata-kata yang halus saja, namun juga harus memahami situasi dan kondisi saat menuturkan sesuatu, dan yang pastinya tetap memperhatikan norma yang berlaku. 

Penerapan kesopanan berbahasa penting di berbagai situasi, jangan hanya dalam situasi formal saja, tetapi penting juga untuk diterapkan dalam komunikasi sehari-hari yang bersifat nonformal. Lingkungan rumah merupakan ruang paling intim bagi sebagian orang sebab rumah menjadi tempat dimana manusia menghabiskan waktunya. Di lingkungan rumahlah interaksi komunikasi bertujuan untuk membangun hubungan yang harmonis. Dalam komunikasi itulah kajian mengenai makna penggunaan bahasa memiliki peran penting. Pragmatik mengajarkan manusia bahwa makna dalam sebuah ujaran juga mengarah pada konteks dimana ujaran itu disampaikan, tidak hanya pada kata-kata yang diucapkan saja. 

Penerapan pragmatik dalam komunikasi di rumah bagi seorang kakak dan adik sangatlah umum. Berikut merupakan contoh interaksi kakak dan adik yang tanpa kita sadari berkaitan dengan ilmu pragmatik. 

Adik: "Kak, barusan aku liat di meja makan tinggal nasi aja."

Kakak: "Oh iya kah, Dik?"

Adik: "Iya kak. Kakak punya aplikasi Gojek ga?"

Analisis Pragmatik 

Implikatur merupakan ujaran yang menyiratkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya diucapkan (Ariani, 2016:2). Implikatur yang tersirat dalam percakapan pertama oleh adik adalah adik merasa lapar dan menginformasikan keberadaan nasi yang ada di rumah, lalu adik ingin ada makanan tambahan selain nasi. Kemudian balasan kakak atau percakapan kedua menunjukkan bahwa kakak memahami implikatur adik, namun belum memberikan solusi. Lalu ucapan adik yang terakhir yaitu percakapan ketiga mengandung makna bahwa adik ingin kakak memesankan makanan melalui aplikasi Gojek. 

Percakapan antara kakak dan adik di rumah menunjukkan bagaimana prinsip pragmatik seperti implikatur, tindak tutur, dan konteks sangat penting untuk memahami makna ujaran dalam percakapan. Berdasarkan contoh percakapan di atas, dapat dilihat bahwa pragmatik juga bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Makna yang terungkap tidak hanya dari kata-kata yang diucapkan, tetapi juga dari konteks, implikatur, dan tindak tutur dari kedua belah pihak saat terjadi proses komunikasi. 

Setelah membaca informasi di atas, sudahkah kamu merasa puas dan paham mengenai ilmu pragmatik? Mari kita biasakan untuk lebih peka menangkap makna-makna tersembunyi agar terhindar dari kesalahpahaman yang tidak perlu. Jika kamu ingin mengetahui lebih detail tentang pragmatik, kamu dapat mencari referensi melalui buku tentang pragmatik. Kamu juga dapat memanfaatkan gawaimu untuk mencari informasi di internet. Selamat belajar ilmu pragmatik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun