Fazlur rahman memperkenalkan gagasan-gagasan atas modernisasi pendidikan Islam yang terbagi menjadi lima bidang yaitu tujuan pendidikan, sistem pendidikan, anak didik, pendidik, dan sarana prasarana. Kelima bidang tersebut menjadi titik pembahasan yang diperhatikan oleh Fazlur rahman. Tujuan pendidikan yang hanya berorientasi kepada kehidupan akhirat dan bersifat defensif.
Untuk mengatasi problem ini Fazlur mengemukakan tiga hal yang harus dilakukan yaitu mengorientasikan tujuan pendidikan Islam kepada kehidupan akhirat dan kehidupan dunia serta dari al-Qur'an, menghilangkan beban psikologis umat Islam dalam menghadapi Barat, dan menghilangkan sikap negatif terhadap ilmu pengetahuan.
Adapun perkembangan pemikiran dan karya-karya Fazlur Rahman dapat diklasifikasikan ke dalam tiga periode, yaitu periode pembentukan (formasi), periode perkembangan, dan periode kematangan. Kajian yang lebih mendalam mengenai pemikiran dan karya-karyanya dari masing-masing periode itu adalah sebagai berikut. Pertama, periode pembentukan.
Adapun Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwasanya  bahwa pendidikan Islam di era modern ini masih dihadapkan pada beberapa permasalah yang penting.Â
Antara lain, yaitu: tujuan pendidikan yang sulit untuk digapai; dikotomi sistem pendidikan; rendahnya kualitas anak didik dengan lahirnya anak didik yang terpecahbelah dalam keilmuan, bukan anak didik yang mempunyai komitmen yang utuh terhadap keilmuan serta spiritual yang mendalam tentang Islam; sulitnya mendapatkan pendidik yang berkualitas, profesional dan kreatif; terbatas atau minimnya literasiliterasi yang tersedia di perpustakaan.
Beban psikologis umat Islam dalam menghadapi Barat telah menyebabkan tujuan pendidikan Islam tidak diarahkan kepada tujuan yang positif. Tujuan pendidikan Islam hanya berorientasi kepada kehidupan akherat semata dan bersifat defensif terhadap ilmu pengetahuan. Untuk mengatasi ini menurut Rahman ada tiga usaha yang harus dilakukan: Pertama, mengorientasikan tujuan Pendidikan Islam kepada kehidupan dunia dan akherat sekaligus dan bersumber dari al-Qur'an. Kedua, menghilangkan beban psikologis umat Islam dalam menghadapi Barat. Ketiga, menghilangkan sikap negatif terhadap ilmu pengetahuan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H