Mohon tunggu...
Reni Astuti
Reni Astuti Mohon Tunggu... Guru - Semangat belajar lagi..belajar terus..

Baru mulai belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menumbuhkan Karakter Baik Anak lewat Pembiasaan Kalimat Positif

29 Maret 2021   09:57 Diperbarui: 29 Maret 2021   10:06 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi orang tua dizaman apapun tidaklah mudah. Benarkah demikian ? Bukankah teknologi sudah semakin canggih ? tinggal browsing di internet kita akan menemukan solusi dari setiap permasalahan yang kita hadapi. Mulai dari pola asuh anak, jenis makanan sehat untuk anak, dan segala bentuk permasalahan lain yang sering kita temukan dalam proses mengasuh dan mendidik putra-putri kita. Namun kenyataan yang kita temukan tidaklah semudah teori yang kita pelajari.

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita menghadapi masalah tatrum pada anak. Secara teori kita dapat atasi tengan cara A, B, C namun kenyataannya tak jarang teori tersebut tidak menjadi solusi yang pada akhirnya memancing ayah dan bunda ikutan tatrum, he..he..he... 

Membentuk karakter baik pada anak adalah sebuah proses yang panjang. Perlu istiqomah, pembiasaan dan kesabaran dalam melakukannya. Menumbuhkan karakter baik dapat kita mulai dengan membiasakan kalimat positif sedari dini kepada anak dalam kehidupan sehari-hari. karena kita tahu bahwa anak adalah perekam yang hebat, saat kita salah dalam pemilihan kata dan kalimat maka selamanya kalimat yang salah akan terekam di alam bawah sadar mereka.

Menumbuhkan karakter anak butuh kerjasama orang tua, salah satunya dengan pembiasaan kalimat positif dalam berkomunikasi sehari-hari. Sebagai contoh saat anak kesulitan dalam belajar atau tidak mampu menyelesaikan tugas sekolahnya terkadang tanpa sadar kita mengucapkan kalimat "masa gini aja ga bisa" atau saat anak terjatuh saat bermain sering kali yang terucap adalah kalimat-kalimat yang cenderung menyalahkan seperti, "makanya jangan lari-lari" dan sebagainya. Kalimat-kalimat yang bernuansa kekecewaan atau menyalahkan ini yang dapat membunuh rasa percaya diri dan keberanian pada anak. 

Sudah saatnya kita mengganti penggunaan kalimat negatif dengan kalimat positif. Misalnya ketika anak ingin bermain maka kita bisa ingatkan dengan kata "hati-hati ya.." atau saat anak sedang berebutan mainan sering kita berkata "jangan berantem" , mulai sekarang dapat kita ubah dengan kalimat " "ayo saling menyayangi..".

Kata jangan ini... jangan begitu.. dan jangan.. jangan.. yang lain mari kita tinggalkan . Kita mulai rubah dengan kalimat yang menumbuhkan semangat, kecerdasan, potensi, kekuatan, kemampuan dan rasa percaya diri anak. Mulai menghargai sekecil apapun usaha anak. Karena pada kenyataannya kita pun sebagai orang dewasa senang diperlakukan dan direspon dengan cara yang baik. Betul aja.. apa betul banget... hehehe...

"Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu " _Ali Bin Abi Thalib_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun