Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa orang yang berolahraga atau beraktivitas kurang dari dua kali seminggu memiliki risiko 4,5 kali lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan orang yang berolahraga atau beraktivitas secara teratur. Aspek lain seperti pendidikan, pekerjaan, olahraga, dan IMT tidak menunjukkan korelasi yang signifikan dalam penelitian ini. Hasil ini sejalan dengan penelitian tahun sebelumnya terhadap 100 penderita diabetes melitus, yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dan kadar gula darah penderita diabetes melitus.
- Â Obesitas
IMT adalah pengukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat obesitas dan obesitas pada orang dewasa dan remaja. Orang-orang dengan IMT lebih dari 25 memiliki risiko diabetes melitus terutama jika mereka sering makan nasi dan lauk saja tanpa sayur dan buah setiap hari, atau seperti kebanyakan orang obesitas. Resistensi insulin, yang pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes, disebabkan oleh obesitas, yang merupakan salah satu penyebabnya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dua dari lima bagian sindrom metabolik terkait dengan resistensi insulin.
Upaya Pencegahan Diabetes Melitus pada Remaja
- Edukasi Kesehatan dan Promosi Kesehatan
Untuk mencegah diabetes, edukasi kesehatan yang tepat sangat penting. Remaja harus dididik tentang risiko diabetes, gejala, dan cara mencegahnya sejak dini. Di sekolah-sekolah, program kesehatan dapat mengajarkan remaja tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat, seperti makan makanan yang sehat dan berolahraga. Menggunakan media interaktif seperti leaflet dan presentasi dapat digunakan untuk mempromosikan kesehatan.
- Â Pola Makan Sehat
Pola makan yang sehat adalah langkah penting untuk mencegah diabetes pada remaja. Remaja harus diajarkan untuk menghindari makanan cepat saji, minuman manis, dan makanan tinggi gula yang dapat menyebabkan obesitas dan diabetes. Konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan makanan berserat tinggi dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Salah satu faktor risiko utama diabetes tipe 2 adalah berat badan yang berlebihan, yang dapat dicegah dengan mengikuti kebiasaan makan yang seimbang.
- Aktivitas Fisik Teratur
Olahraga rutin dan aktivitas fisik sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah diabetes. Olahraga dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dan membantu mengontrol berat badan. Remaja harus berolahraga selama setidaknya tiga puluh menit setiap hari, seperti berlari, bersepeda, atau berenang.
- Deteksi Dini
Tanda-tanda awal diabetes pada remaja dapat dideteksi dengan mudah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Sangat disarankan untuk menjalani pemeriksaan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan kadar gula darah secara teratur, terutama bagi individu yang memiliki faktor risiko tinggi, seperti riwayat diabetes dalam keluarga mereka.
- Menghindari Gaya Hidup Tidak Sehat
Remaja harus dididik untuk menghindari gaya hidup yang berisiko, seperti merokok dan minum alkohol, yang dapat memperburuk kondisi metabolik dan meningkatkan risiko diabetes. Manajemen stres dan tidur yang cukup juga penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah diabetes.
- Peran Orang Tua dan Sekolah
Sekolah dan keluarga sangat berperan dalam membantu anak-anak menjalani gaya hidup sehat. Orang tua dapat mengajarkan pola makan yang baik dan mendorong orang lain untuk berolahraga. Sekolah juga dapat membuat lingkungan yang mendukung dengan menyediakan kantin dengan makanan sehat dan mengadakan kegiatan olahraga.
Kesimpulan
Diabetes melitus pada remaja di Indonesia semakin menjadi masalah kesehatan yang serius. Faktor risiko utama meliputi riwayat keluarga, kebiasaan merokok, jenis kelamin, pengetahuan, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, obesitas, dan gaya hidup tidak sehat lainnya. Untuk mencegah diabetes pada remaja, diperlukan upaya komprehensif yang melibatkan berbagai pihak. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain edukasi kesehatan dan promosi kesehatan, pola makan sehat, aktivitas fisik teratur, deteksi dini, menghindari gaya hidup tidak sehat, dan peran orang tua dan sekolah.