Allah tetapkan. Allah menetapkan segala sesuatu  dalam kehidupan manusia lebih dari lima puluh ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi.
Perjalanan kehidupan manusia baik maupun buruknya telahTerkadang kehidupan kita tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, dan kita harus melewati jalan yang berliku sebelum melewati jalan yang landai, dan hari- hari yang kita lewati pun penuh warna, terkadang gembira namun sewaktu- waktu akan dihampiri rasa sedih dan duka, inilah tabiat kehidupan. Manusia hanya dapat  berencana, akan tetapi Allahlah  yang menentukan segalanya, dan tidak ada yang dapat mengelak dari kenyataan ini. Allah berfirman:
                 (( ))
"Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah." (Qs. Al- Balad:4)
Ujian dan cobaan tidak akan lepas dari kehidupan manusia. Terkadang kita keliru dalam menyikapi takdir, menganggap apa yang telah Allah berikan tidak sesuai dengan kesanggupannya  dan kita kerap salah dalam mengambil keputusan hidup. Tak jarang kita berkeluh kesah, frustasi atau melampiaskannya dalam berbagai bentuk tindakan, bahkan tanpa disadari telah menyalahkan Allah, Rabb yang mengetahui apa yang terbaik bagi hambanya. Karena belum tentu apa yang kita tidak sukai, padahal itu baik bagi kita. Ingat firman Allah:
"Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu."(Qs. Al- Baqoroh:216)
Ujian dan cobaan yang menimpa kita ataupun segala sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang kita diharapkan adalah suatu bentuk kasih sayang, dan kecintaan-Nya kepada kita, untuk menguji keimanan kita, mengangkat derajat kita disisi-Nya, dan menjadikan kita manusia yang bersyukur dan bersabar. Allah tidak akan membebani hambanya dengan sesuatu melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Allah berfirman:
"Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya".(Qs. Al-Baqoroh:286)
Takdir merupakan pertemuan antara ikhtiar atau usaha manusia dengan kehendak Allah. Orang yang memahami takdir akan teguh menjalani kehidupannya. Ia meyakini bahwa semua kebaikan dan keburukan semata atas kehendaknya. Segala sesuatu yang Allah takdirkan pasti ada hikmahnya.
Sebagai seorang muslim kita harus memahami takdir dengan penuh keimanan. Percaya dan meyakini sepenuh hati adalah kunci ketenangan hati. Sejatinya, takdir bertujuan agar seseorang merasa rendah di hadapan Allah, menyadari bahwa Dialah yang Maha kuasa atas segala sesuatu. Gantungkan segala doa dan ikhtiar kita kepada- Nya, dan melakukan yang terbaik dalam setiap prosesnya.
Setelah segala upaya telah kita lakukan, maka kita harus menyempurnakannya dengan bertawakal kepada-Nya.
Ketika dalam keadaan baik dan bahagia, kita berharap semoga Allah selalu menambah nikmat tersebut. Dan dalam keadaan yang sebaliknya , kita harus sadar bahwa akan  ada kebaikan yang akan datang. Sebagaimana firman Allah:
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan". (Al- Insyirah:5)
Allah maha adil, Dia akan menakdirkan sesuatu menurut ilmu dan perhitungan-Nya, dan tidak akan membebani hamba-Nya di luar batas kemampuannya. Maka dari itu, dalam keadaan apa pun kita harus berprasangka baik kepada Allah. Yakini bahwa yang Allah takdirkan, sesungguhnya hanya untuk kebaikan hamba-Nya. Wallahu a'lam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H